Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musrenbang Tingkat Kota Batam

Infrastruktur Masih Jadi Proritas Pemko Batam Tahun 2019
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 21-03-2018 | 16:50 WIB
rudi-musrembang1.jpg Honda-Batam
Wali Kota Batam Rudi saat menghadairi Musrembang. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Batam merekapitulasi 15.823 usulan untuk kegiatan tahun 2019. Besar anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh usulan tersebut mencapai Rp 5,797 triliun.

Kepala Bapelitbang Kota Batam, Wan Darussalam, menyampaikan, usulan itu berasal dari verifikasi masyarakat, rencana kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pokok-pokok pikiran DPRD Batam.

"Rekapitulasi ini merupakan hasil pengumpulan data dari masyarakat ke pemerintah dengan sistem bottom up melalui Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang)," kata Wan dalam Pembukaan Musrenbang tingkat Kota Batam di Crown Vista, Rabu (21/3/2018) siang.

Musrenbang dilakukan mulai dari tingkat kelurahan dan terkumpul total 3.278 usulan dengan kebutuhan anggaran Rp 2,701 triliun yang terdiri dari 1.432 usulan Percepatan Infrastruktur Kelurahan (PIK) bernilai Rp 179,8 miliar dan usulan non PIK sebanyak 1.846 kegiatan dengan anggaran Rp 2,521 triliun.

"Kalaulah ini saja diterima, habis APBD Batam. Maka dilakukan pembahasan untuk menentukan skala prioritas di tingkat kecamatan. Di Musrenbang kecamatan betul-betul terjadi pengerucutan terhadap usulan," ujarnya.

Pada tingkat kecamatan usulan PIK mengerucut menjadi 1.408 kegiatan dengan nilai Rp 176 miliar. Sedangkan kegiatan non PIK berkurang hingga 641 usulan bernilai Rp 1,360 triliun. Total di tingkat kecamatan terekapitulasi 2.049 usulan dengan anggaran Rp 1,536 triliun.

"Dari e-planning Pokir dewan, masing-masing anggota dewan memasukkan 18-20 usulan. Yang masuk sampai ditutup, sebanyak 907 usulan dengan anggaran Rp 616,7 miliar," katanya.

Pembahasan di Forum OPD, lanjut dia, ada 15.823 usulan dengan anggaran Rp5,797 triliun. Kemudian dilakukan sinkronisasi dari usulan masyarakat, rencana OPD dan Pokir DPRD Batam menjadi Rp 4,085 triliun dan rasionalisasi kegiatan menjadi Rp 3 triliun.

"Adapun ancang-ancang anggaran 2019 yakni Rp 3 triliun, dengan komposisi 30 persen atau Rp 900 miliar belanja tidak langsung dan 70 persen atau Rp 2,1 triliun untuk belanja langsung atau belanja modal," katanya.

Dalam pembahasan, sambungnya, pihaknya akan memperhatikan betul prioritas pembangunan daerah Kota Batam tahun 2019. Di antaranya, peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kemudian peningkatan sarana prasarana transportasi. Selanjutnya peningkatan kesejahteraan, pengembangan kepariwisataan, dan terakhir tata kelola pemerintah.

"Inilah rambu-rambunya dalam pembahasan nanti. Dan diingatkan, kecamatan, termasuk OPD, dewan, tidak ada lagi perubahan. Di sistem sudah tersimpan," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Batam mengungkapkan musrembang sebuah mekanisme perencanaan unuk mempertemukan usulan/kebutuhan masyarakat, serta merekonsiliasikan berbagai kepentingan dan kebutuhan dan non pemerintah dalam perencanaan pembangan daerah.

"Mari kita mafaatkan forum ini guna merumuskan program dan kegiatan yang sanga prioritas yang akan di rencanakan pelaksanaan dalam APBD 2019, usulan APBD Provinsi Kepri dan APBN," ujar Rudi.

Tahun 2019 merupakan tahun yang sangat penting. Dimana Walikota dan wakil akan melewati sepatu masa kepemimpinan, yang akan berahir 2021. Oleh karena itu, Rudi berharap program dan kegiatan yang disepakati dan prioritaskan pada musrembangda 2018 kali ini dapat memacu pembangnan dan meningkatkan daya saing Kota Batam sebagai salah satu kota ungkulan di Indonesia.

Tahun 2019 juga meruapaka tahun dimana pertumbuhan ekonomi ditargekan oleh pemerintah pusat bisa kembali tumbuh mencapai 7 persen. Untuk bisa mencapai terget itu transformasi FTZ ke KEK, diharapkan bisa berjalan pada 2019 mendatang.

"Kami sangat mendorong langkah-langkah percepatan yang dilakukan oleh BP Batam, sebagaiman yang telah diungkan dalam program 100 hari," ungkapnya.

Dalam 2 tahun kepemimpinan, Rudi mengaku sudah melakukan berbagau upaya untuk mempercepat laju pembangnan di kota Batam. Fokus utama membenahi infrastruktur yang telah dilakukan dibeberapa kawasan.

Beberapa ruas jalan telah diperlebar dan dilengakpi fasilitas pejalan kaki, taman, seta lampu hias. Kawasan Nagoya-Jodoh salah satu contohnya, terlihat lebih indah. Penataan kedepan hingga ke wilayah Batam center.

Pada 2019 pemko direncanakan pembangun jalan akan terus dikembangkan hinga wilayah Tiban dan Mukakuning serta Batu Aji. Diharapkan pada 2020 dapat menimati Batam yang lebih tertata secara merata. Sehingga dapat mengurain kemacetan, memberikan kenyamanan, bagi pengendara maupun pejalan kaki, yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan aktibitas perekonomian di Batam.

"Perencananan penganggaran 2019 pada pembangunan infrastruktur tetap menjadi salah satu proritas utama. Tidak hanya diwilayah mainland tetapi harus menjangkau kawasan hinterland. Sehingga 2020 dapat menimati Batam yang lebih tertata secara merata. Sehingga memberikan kenyamanan, dan dapat meningkatkan kunjungan wisman," pungkasnya.

Editor: Yudha