Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dua Pulau di Batam Jadi Tempat Penyimpanan Narkoba Sindikat Internasional
Oleh : Irawan
Selasa | 20-03-2018 | 14:50 WIB
Firman_narkoba1.jpg Honda-Batam
Forum Legislasi dengan tema Urgensi Revisi UU Narkotika, Pengawasan dan Penindakan Ideal

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Firman Subagyo mengungkap informasi yang didapat dari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Arman Depari, bahwa dua pulau di Batam dijadikan tempat penyimpanan narkoba oleh sindikat internasional.

"Dua pulau di Batam dijadikan tempat penyimpanan narkoba sindikat internasional, bukan di gudang-gudang. Berbeda dengan yang di Jepara (Jawa Tengah). Ini formasi dari Deputi BNN Arman Depari," kata Firman dalam Forum Legislasi di Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Firman mengatakan, narkoba yang diseludupkan oleh para sindikat internasional melalui Karimun, semua barang selundupan narkoba di simpan di dua pulau di Batam. Namun, Firman enggan menjelaskan nama dua pulau tersebut.

"Kalau di Jepara itu disimpan di genset, tetapi kalau di Batam disimpan di semak-semak ditutupi batu-batu seperti menyimpan logistik perang. Jadi memang sindikat tengah menyiapkan perang untuk merusak generasi kita. Dan kita harus siap perang, ini sudah darurat narkoba," katanya.

Menurut Firman, sindikat narkoba dari Malaysia, terlebih China, menghalakan segala cara untuk memasukkan narkoba ke Indonesia. Tidak hanya melalui jalur lain dengan modus-modus tertentu seperti pengiriman logistik, atau menangkap ikan, juga menggunakan penyeludupan melalui genset, pipa, boneka, bahkan durian.

"Segala cara telah ditempu untuk menyeludupkan narkoba dan merusak generasi kita. Sekarang saja sudah ada permen narkoba, ini yang sangat berbahaya jika dikonsumsi anak-anak kita," ungkapnya.

Nasir Djamil, Anggota Komisi III DPR dari PKS menambahkan, saat ini memang ada upaya proxywar yang dilakukan sindikat narkoba internasional untuk memasukkan narkoba di Indonesia. Ia menilai, Indonesia ingin dirusak dari dalam agar generasinya ketergantungan terhadap narkoba, sehingga tidak memiliki masukan dan bergantung dengan negara lain.

"Dulu Vietnam, menjadikan narkoba untuk membiayai perang mereka. Nah, sekarang Indonesia sekarang ini marak proxywar yang dilakukan sindikat internasional agar generasi kita rusak dan mudah dikendalikan oleh asing," kata Nasir.

Editor: Surya