Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Istilah 'Tak' pada Mesin Sepeda Motor dari Bahasa Belanda
Oleh : Redaksi
Sabtu | 06-01-2018 | 20:02 WIB
RX-King.jpg Honda-Batam
4 Unit Motor RX King bekas milik Andreas, penjual motor bekas Pelangi motor yang berlokasi di bilangan Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur.(Sumber foto: kompasotomotif)

BATAMTOODAY.COM, Jakarta - Istilah 2Tak dan 4Tak sudah tidak asing lagi di dunia otomotif khususnya roda dua. Keduanya adalah jenis dari mesin pembakaran dalam, artinya untuk menghasilkan satu daya, perlu dua dan empat kali gerakan piston atau disebut langkah.

Bagi teman-teman yang gemar oprek-oprek sepeda motor mungkin sudah di luar kepala istilah tersebut. Namun, pertanyaan yang terlintas, sebenarnya 'Tak' itu dari mana asal usulnya, sehingga bisa sampai disebut-sebut oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia.

M Abidin, GM Aftersales and Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), coba memberikan obat penasaran tersebut. Dirinya menyebut bahwa 'Tak' itu disebutnya berasal dari bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi istilah umum di tengah masyarakat Indonesia.

"Istilah 2-takt atau 4-takt itu adalah bahasa Belanda yang artinya stroke atau langkah. Seiring dengan waktu, sebutannya menjadi 'Tak'. Ini sama seperti komponen crankshaft (poros engkol) yang kemudian dikenal di dalam negeri menjadi krukas," ucap Abidin, Jumat (5/1/2018).

Abidin melanjutkan, komponen lain yang berubah secara pengucapan dari istilah asalnya, yaitu piston yang bahasa aslinya zuiger, sementara mekanik menyebutnya sekker atau juga seher. Lalu ada lagi camshaft, yang dikenal di kalangan mekanik adalah nokkenas.

"Semuanya istilah teknis itu kebanyakan dari (bahasa) Belanda," ujar Abidin.

Sumber: Kompasotomotif.com
Editor: Udin