Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hadiri Tamadun Melayu Mantan Bupati Lingga Daria Irit Bicara, Ada Apa?
Oleh : Nurjali
Senin | 20-11-2017 | 16:38 WIB
Daria1.gif Honda-Batam
Mantan Bupati Lingga, Daria. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Hadir dalam perhelatan Tamadun Melayu yang dibuka oleh Wakil Presiden RI, mantan Bupati Lingga Daria irit bicara dan tidak ingin berkomentar banyak tentang Kabupaten yang telah dinakhodainya selama dua periode tersebut.

Bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa Bupati saat ini Alias Wello adalah rival politik sejati Daria saat memimpin Kabupaten Lingga dikala itu. Keduanya berpisah di tengah jalan saat Alias Wello menguasai DPRD Kabupaten Lingga diawal pemerintahan Daria dan diawal berdirinya pemerintahan Kabupaten Lingga.

Saat wartawan mencoba mewawancarai, Daria hanya tersenyum dan menolak untuk dimintai tanggap tentang perkembangan Kabupaten Lingga saat ini. Bahkan ketika ada salah satu stafnya datang, beliau hanya menyampaikan tidak dapat menghadiri kegiatan Upacara Hari jadi Kabupaten Lingga dan Paripurna Hari Jadi Kabupaten lingga.

Sementara itu salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki jabatan penting di Kabupaten Lingga saat ini, yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan bahwa sikap Daria mantan Bupati Lingga adalah hal yang wajar karena selama ini sudah banyak berbuat untuk Kabupaten Lingga.

"Itu normal-normal sajalah dia juga banyak berbuat untuk Kabupaten ini. Meski banyak masalah tapi memang tidak mudah membangun Kabupaten yang kondisi geografisnya seperti ini," ujarnya.

Sementara itu mengenai hubungan Alias Wello dan Daria menurutnya saat itu Alias Wello memang sangat keras mengkritisi Daria. Bahkan saat menjadi Ketua DPRD Lingga Alias Wello pernah tidak menandatangani APBD Kabupaten Lingga karena tidak setuju dengen program pembangunnannya.

Bahkan di dua periode kepemimpinan Daria, kedua tokoh ini selalu berseberangan tentang konsep pembangunan yang laksanakan hingga pernah tercetus akan memisahkan Singkep dan Lingga untuk menjadi Kabupaten baru.

"Itu dinamika yang biasa terjadi, tapi kita ambil hikmah saja sehingga pembangunan lingga akan lebih baik lagi kedepan tidak hanya seremonial dan pencitraan tapi kenyataan pembangunan yang mensejahterakan," tutupnya sembari menginggalkan wartawan.

Editor: Yudha