Sambil Terisak Ayah Ria Siregar Meminta Agar Warga Batam Memaafkan Anaknya
Oleh : Nando Sirait
Sabtu | 26-05-2018 | 18:40 WIB
maaf-rs.jpg
Azis Siregar, ayah tersangka RS saat menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat atas ujaran kebencian yang pernah dibuat putrinya pada medsos. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dengan mata memerah menahan rasa sedihnya, Azis Siregar ayah kandung dari RS, seorang perawat di salah satu rumah sakit swasta di Batam, yang menjadi tersangka dalam kasus penyebaran ujaran kebencian, atas statusnya di media sosial, meminta maaf kepada masyarakat Kota Batam, dalam kegiatan Forum Komunikasi Batam Damai, Sabtu (26/08/2018) sore.

Dengan terbatah - batah, pria paruh baya tersebut hanya dapat menundukkan kepala saat menyampaikan permintaan maafnya di depan forum tersebut. Bahkan beberapa kali, Azis terlihat harus menyeka air matanya.

"Saya tidak dapat berkata apa-apa, karena tidak banyak juga yang dapat saya sampaikan di sini. Tetapi saya sangat mengerti keresahan yang bapak ibu rasakan atas perbuatan anak saya," ujarnya.

Namun demikian, ia tetap meminta agar seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut benar - benar memaafkan perbuatan yang dilakukan oleh anak perempuannya itu.

"Saya minta maaf yang sebesar - besarnya, karena saya gagal sebagai orangtua. Saya gagal dalam mendidik anak saya hingga ia melakukan perbuatan yang merugikan orang banyak," lanjutnya.

RS sendiri kini harus berurusan dengan hukum, setelah diamankan oleh Tim Macan Barelang Polresta Barelang pada Minggu (15/05/2018) lalu atas statusnya di media sosialnya terindikasi menghina agama lain.

Saat ini, RS sendiri sudah berada di tahanan Mapolresta Barelang Batam.

Kegiatan Forum Komunikasi Batam Damai (FKBD) ini sendiri, dilaksanakan dalam mengajak masyarakat untuk stop ujaran kebencian. Forum tersebut juga mengajak masyarakat agar menjaga kedamaian di Batam dengan tidak membuat ujaran kebencian melalui media sosial.

Gerakan inipun dilakukan untuk menyikapi kasus-kasus ujaran kebencian yang terjadi di Indonesia pasca tragedi bom di Surabaya, khususnya kasus ujaran kebencian yang melibatkan satu di antara warga Batam, Ria Siregar.

"Kami tidak mencampuri masalah hukum Ria Siregar, tetapi lebih kepada mengajak masyarakat untuk belajar dari kasus ini. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti ini, kami berinisiatif untuk membuat deklarasi Batam Damai. Intinya bagaimana kita di Batam ini bisa tetap damai," tutur Wakil Ketua FKBD Batam, Raja Indra Mora.

Editor: Gokli