Pemkab Anambas Bersama BNN Kepri Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba bagi Kalangan Remaja
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 12-04-2018 | 12:04 WIB
bahaya-narkoba.jpg
Kepala BNN Kepri, Brigjen Pol Richard Nainggolan didampingi Bupati Anambas Abdul Haris, Kapolres, Danlanal, Danramil foto bersama dengan perwakilan pelajar yang menjadi peserta penyuluhan bahaya narkoba di BPMS. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Bupati Abdul Haris mengaku prihatin terhadap kondisi Kabupaten Kepulauan Anambas yang darurat narkoba. Menurutnya, butuh perhatian seluruh elemen untuk memutus mata rantai peredaran narkoba di Anambas.

"Narkoba ini merupakan ancaman bagi masyarakat dan jangan sampai para generasi muda kalangan remaja tersentuh oleh narkoba. Ini menjadi perhatian kita bersama, khususnya bagi orang tua agar selalu mengawasi perkembangan para generasi muda. Karena mereka merupakan aset daerah, mereka nanti yang akan menggantikan posisi kita," kata Abdul Haris, saat membuka penyuluhan penyalahgunaan napza dan pergaulan bebas di kalangan remaja, Kamis (12/4/2018).

Bagi kalangan remaja, kata Haris, orang tua dan tenaga pengajar yang mengubah pola pikir para generasi muda. Sehingga para kalangan remaja ini tidak begitu mudah terpengaruh terhadap narkoba.

"Kita yang harus menanamkan kepada kalangan remaja bahwa narkoba ini barang haram. Sehingga muncul dan tetap teringat bahwa narkoba itu tidak boleh dikonsumsi, karena akan merusak masa depan anak dan masa depan negara," jelasnya.

Bahkan Haris juga mencurigai pergaulan para generasi muda yang lepas kontrol. Menurutnya perlu dilakukan pengawasan salah satunya dengan melakukan tes urine bagi kaum pelajar.

"Dinas Pendidikan sudah bisa melaksanakan tes urine bagi pelajar. Kalau bisa habis penyuluhan ini, segera disusun program tes urine. Karena kita tidak tahu pergaulan para generasi muda ini. Ditambah lagi kondisi Anambas sudah darurat narkoba," tegasnya.

Haris mengakui, letak geografis Anambas memiliki banyak celah masuk narkoba. "Jadi dibutuhkan pengawasan semua pihak, bukan hanya TNI/Polri. Kita semua bertanggungjawab memberantas narkoba," katanya.
?
Kepala BNN Provinsi Kepri, Richard M Nainggolan mengatakan, narkoba hanya nikmat sesaat tetapi membawa sengsara. Bahan zat adiktif yang ada pada narkoba menurunkan daya tahan tubuh, merusak organ tubuh, depresi dan kecanduan.

"Pengguna narkoba tidak bisa sembuh, meski sudah rehabilitasi. Itu hanya pulih, tidak bisa sembuh total. Maka ketika narkoba digunakan lagi kecanduannya sudah tinggi. Dan belum ada dokter yang berani menyembuhkan para pengguna narkoba, maka lebih baik kita tidak menggunakan narkoba. Kita harus sama-sama menjauhi narkoba," jelasnya.?

Editor: Gokli