Semoga di Kawasan Pelantar tidak Terjadi Kebakaran, Karena Pemko Belum Ada Dana Pasang Hidran
Oleh : Habibie Khasim
Sabtu | 21-10-2017 | 08:38 WIB
Kasatpol-PP-Effendi.gif
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Kebakaran, Effendi (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Warga Tanjungpinang yang tinggal di sejumlah pelantar, untuk saat ini hanya bisa berharap dan berdoa untuk tidak terjadi kebakaran di lingkungan mereka.

Hal itu mengingat tidak adanya anggaran Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk membangun fasilitas penanggulangan kebakaran berupa hidran di sejumlah pelantar yang sulit dijangkau mobil pemadam kebakaran atau damkar.

Belum adanya upaya pembangunan hidran di sejumlah lokasi yang sulit dijangkau damkar diungkapkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Kebakaran, Effendi, kepada BATAMTODAY.COM saat ditemui di Sei Carang, Jumat (20/10/2017).

"Memang kita terkendala anggaran saat ini, jadi memang belum ada penambahan bantuan hidran kepada warga yang tinggal di kawasan pelantar. Kelihatannya tahun ini kita cuma melakukan pemeliharaan hidran yang ada," tutur Effendi.

Padahal, kejadian kebakaran di Jalan Sultan Machmud, Gang Swadaya, Kelurahan Tanjung Unggat, beberapa tahun silam, dan di kawasan Bakar Batu yang terjadi belum lama ini, harusnya menjadi perhatian serius bagi Pemko Tanjungpinang.

Kebakaran di kedua lokasi itu sangat sulit ditangani karena lokasi yang sempit membuat mobil damkar susah untuk masuk ke lokasi kebakaran. Dan sangat disayangkan, saat itu air laut surut dan tidak ada hidran untuk pertolongan pertama.

Kejadian serupa juga terjadi di Kelurahan Tanjung Unggat, di mana saat kebakaran air laut sedang surut dan warga tidak memiliki persediaan air atau hidran di lokasi. Meskipun pemadam kebakaran jauh lebih cepat datang ke lokasi, namun 17 rumah tetap habis dilahap api.

Kendati demikian, ternyata memang pada tahun ini, menurut Effendi, tidak ada penambahan hidran di kawasan pelantar dengan alasan tidak ada anggaran. Namun, kata dia, hidran yang ada tetap dilakukan pemeliharaan agar tetap awet dan dapat digunakan saat diperlukan.

"Memang kita terkendala anggaran saat ini, jadi memang belum ada penambahan bantuan hidran kepada warga yang tinggal di kawasan pelantar. Kelihatannya tahun ini kita cuma melakukan pemeliharaan hidran yang ada saja," tutur Effendi saat diwawancarai.

Kendati demikian, dia mengatakan, diharapkan pada tahun 2018 mereka memiliki anggaran untuk pengadaan beberapa unit hidran. Apalagi kata dia, nantinya dari Kementerian Pekerja Umum akan ada 'Program Daerah Kumuh'. Sehingga nantinya bantuan hidran akan dilakukan bersamaan dengan program tersebut.

"Tahun 2018 Kota Tanjungpinang ada 'Program Daerah Kumuh' dari Kementerian PU. Nah bersamaan dengan itu mungkin akan kita berikan juga hidran untuk daerah-daerah yang masuk dalam program tersebut nantinya," katanya.

Editor: Udin