Pasca Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Tanjungpinang

Pepy Tegaskan Pendistribusian Gas Melon ke Masyarakat Tak Bisa Ditunda
Oleh : Habibi Khasim
Rabu | 06-09-2017 | 10:02 WIB
Pepy-00.gif
Anggota Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang, Pepy Candra. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Masyarakat Kota Tanjungpinang sempat dibuat pusing lantaran gas 3 kilogram atau akrab disebut melon hilang dari pangkalan. Bahkan, kekosongan melon terjadi sebelum lebaran Idul Adha, yang membuat masyarakat harus membuat tungku api karena tidak dapat jatah gas.

Terkait hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kota Tanjungpinang, Pepy Candra sangat menyayangkan. Apalagi alasannya sangat sepele, yaitu bertepatan dengan hari libur.

Pepy mengatakan, harusnya hal itu tidak terjadi. Karena tersedianya Gas untuk masyarakat sudah menjadi tanggung jawab pihak Pertamina, dan agen sebagai penyalurnya. Kekosongan gas dianggap tidak patut, meskipun hanya sehari, karena Pertamina telah menjamin ketersediaan Gas untuk masyarakat, sejak pergantian bahan bakar rumah tangga dari bahan bakar minyak (BBM) ke gas.

Masalah itu, Pepy mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang. Menurut Pepy, dari hasil koordinasi tersebut didapatkan jawaban dari Disperdagin Tanjungpinang bahwa gas bukan langka melainkan suplay yang terhambat dikarenakan hari libur.

"Katanya, kekosongan gas elpiji di pedagagang bukan karena langka. Tetapi suplay ke agen dari Pertamina sedikit terhambat, karena hari libur kemarin," tutur Pepy saat dihubungi, Selasa (9/5/2017).

Kendati telah mulai lancar kembali, Pepy berharap kelangkaan gas dengan alasan sepele tersebut tidak lagi terjadi. Apalagi saat lebaran di mana masyarakat sangat membutuhkan.

"Kami berharap kepada Pertamina, ke depan tidak lagi terjadi seperti ini. Mau hari libur ataupun tidak libur gas elpiji ini tetap diantarkan. Bukan menjadi alasan sehingga gas yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat menjadi langka," katanya.

Editor: Gokli