Rumah Terbakar, Harta Dijarah Maling

Kisah Tragis 2 Korban Musibah Kebakaran di Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 17-07-2017 | 13:40 WIB
bekas-terbakar-01.gif
Pasca terbakarnya puluhan rumah di Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ibarat kata pepatah 'sudah jatuh tertimpa tangga' demikian yang dialami Linda dan Ana warga Pelantar Gurindam VI RT02/RW10, Keluarahan Kamboja, Tanjungpinang. Mereka. merupakan korban yang terkena musibah kebakaran rumah, beberapa hari lalu.

Di tengah musibah kebakaran yang dialami Linda dan Ana, harta benda kedua warga ini juga dijarah maling. Uang, perhiasan, barang elektonik dan pakaian milik keluarga Linda raib diembat maling yang tidak memiliki rasa iba itu.

Kejadiaan itu terjadi ketika korban Linda dan suaminya, sibuk membantu korban tetangganya, sekitar dua rumah dari tempat tinggalnya yang saat itu dilalap sijago merah, dan rumahnya ditinggalkan dalam kondisi kosong.

"Rumah kami dibobol dari belakang, Uang senilai puluhan juta, bersama perhiasan mas yang tersimpan di dalam lemari dicuri?," ujar ibu paruh baya ini pada BATAMTODAY.COM, Senin (17/7/2017).

Namun ketika api mulai dekat dan mulai melalap rumahnya, keluarga ini pun sibuk mengumpulkan seluruh harta benda miliknya. Sayangnya, saat mengemas sejumlah barang-barang baru diketahui, uang dan perhiasan yang hendak dia selamtakan sudah tidak ada dilemari.

"Semua diambil dan diangkut maling," ujarnya.

Dari Pantauaan di lokasi, ruamh milik Linda memang tidak semuanya terbakar. Hanya bagian atap rumah tersebut yang hangus. Sementara tembok dan dinding rumah berwarna kuning itu, masih terlihat kokoh berdiri.

Selain Linda, Ana juga mengalami nasib yang sama. Kain dan Tape Compack Disk (CD) yang sebelumnya telah dibungkus dan diselamatkan, serta ditaruh di ujung Pelantar Gurindam VI juga hilang dijarah orang.

"Memang rumah kami tak terkena, tapi ketika api membesar, kami sangat takut rumah kami akan tebakar juga. Saat itulah, kami mengemas barang-barang dan mengangkutnya ke ujung elantar untuk diselamatkan," ujar Ana.

Sayangnya, ketika barang-barang tersebut ditinggal di ujung pelantar untuk menyelamatkan barang lainya, bungkusan kain dan Tape CD yang dibungkus seprai skasur itu, hilang diambil orang.

"Sampai sekarang kami tidak tahu siapa yang mengambil, bungkusan seprai yang isinya kain dan Tape CD itu hilang," sebutnya.

Lurah Kamboja Tanjungpinang Raja Mukmin juga membenarkan hilangnya uang dan perhiasan, serta peralatan Warga Pelantar Gurindam akibat kebakaran, Sabtu (15/7/2017) itu. Dan hingga saat ini, belum ada yang mengaku mengambil atau mengembalikan.

"Dua keluarga mengaku kehilangan uang, perhisan dan barang saat kejadiaan kebakaran itu," ujar Raja Mukmin.

Luarah Kamboja ini juga mengatakan, total warganya yang menjadi korban dalam kebakaran di Pelantar Gurindam berjumlah 22 rumah dengan 24 Kepala Keluarga.

"Ada 22 rumah dan 24 Kepala Keluarga. Kenapa 24 KK, karena dalam Satu rumah ada yang dihuni 2 Kepala Keluarga," sebutnya.

Ke-24 Kepala Keluarga yang rumah dan tempat tinggalnya hangus terbakar, tambah dia, hingga saat ini masih ditampung di rumah sanak famili masing-masing. Selain itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama sejumlah instansi lainya, juga mendirikan Posko Bantuan.

Editor: Gokli