Mei 2017, Inflasi Batam dan Tanjungpinang Alami 0,54 Persen
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 05-06-2017 | 08:51 WIB
ilustrasi-inflasi.jpg
Ilustrasi inflasi. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri kembali merilis besaran inflasi dua kota di Provinsi Kepri, Tanjungpinang dan Batam pada Mei 2017, yaitu sebesar 0,54 persen.

"Pada Mei, gabungan 2 kota IHK (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,06,"sebut kepala bidang Statistik Distribusi BPS Kepri Rahmad Iswanto.

Dari dua kota Indek Harga Konsumen-nya (IHK), di Priovinsi Kepri, tercatat kota Batam mengalami Inflasi sebesar 0,56 persen dan Tanjungpinang 0,41 persen.

BPS Kepri juga menyatakan, Inflasi gabungan kota Batam dan Tanjungpinang disebabkan oleh, Kenaikan Indeks lima kelompok barang yang di kota Batam dan Tanjungpinang, seperti Kelompok bahan makanan sebesar 1,30 persen, minuman, rokok dan tembakau 0,54 persen, Kelompok Perumahan, air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar sebesar 0,04 persen, Kesehatan 0,17 persen, serta kelompok Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,82 persen.

"Dari 339 komoditas yang menyusun Inflasi kota Batam, 65 komoditas mengalami kenaikan harga, dan 40 komoditas mengalami penurunan harga,"Jelas Iswanto.

Komoditas yang mengalami kenaikan harag untuk kota Batam antara lain adalah, angkutan Udara, Bayam, Cabai merah, Udang Basah, daging ayam Ras, Bawang Putih, ketupat/lontong sayurm Rokok Kretek, Bensin, Tomat dan sayur,bubur, bawang merah, Tauge, selar dan daging sapi.

Sedangkan untuk kota Tanjungpinang, dari 341 komodtas penyusun Inflasi, 64 komoditas mengalami kenikan, dan 33 komoditas lainya mengalami penurunan.

Komoditas yang mengalami kenaikan memasuki Ramadahan di kota tanjungpinang adalah, Bawang putih, Bayam, Nasio dengan lauk, Kangkung, Tarif Listrik sawi hijau, bensisn, minyak goreng, Cabai merah, Tomat dan sayur, serta Rokok Kretek fikter, kacang panjang, Apel, sandal karet dan rokok Kretek.

Dari 70 kota yang mengalami Inflasi se-Indoendia pada Mei 2017, kota Batam dan Tanjungpinang menduduki posisi ke 27 dan 28. Dan dari 23 kota IHK di wilayah Sumatera, tercatata 16 kota mengelami Inflasi pada Mei 2017, dengan Inflasi tertinggi terjadi di kota Lhokseumawe dan Tanjungpandan sebesar 0.90 persen.

Sebaliknya, 5 kota IHK di Sumater justeru mengalami Deflasi dengan Deflasi tertinggi di kota Pangkal Pinang sebesar 0.93 persen dan Deflasi terendah di kota Pematang Siantar sebesar 0.01 persen.

Editor: Dardani