Dihadiri Adik dan Menantunya, Huzrin Hood Bersama Tomas Pertanyakan 7 Tuntutan BP3KR
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 25-05-2017 | 11:38 WIB
Pertemuan-BP3KR-Bersama-Tomas--dalam-mempertanyakan-7-Pernyataanya-oke.gif
Tokoh Central BP3KR, Huzrin Hood, kembali mendatangi dan mempertanyakan 7 tuntutan dan pernyataan BP3KR ke Pemerintah Provinsi Kepri yang disampaikan pada Hari Marwah beberapa waktu lalu (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tokoh Central Badan Penyelaras Pembentukan Provinsi Kepri (BP3KR), Huzrin Hood, kembali mendatangi dan mempertanyakan 7 tuntutan dan pernyataan BP3KR ke Pemerintah Provinsi Kepri yang disampaikan pada Hari Marwah beberapa waktu lalu.

Diterima Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, TS Arif Fadillah dan sejumlah OPD, termasuk Doli Boniara, Huzrin bersama sejumlah tokoh Masyarakat dan Akademisi serta adik-nya Hardi S Hood, melakukan pertemuan dan silaturahmi di Ruang Rapat Utama (Rupatama) lt.4 Kantor Gubernur Kepri, Rabu (24/5/2017).   

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, TS Arif Fadillah mengatakan, peran tokoh masyarakat (Tomas) dan Akademisi sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, ujar Arif, peran serta tokoh masyarakat merupakan hal penting yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembangunan.

"Jabaran dan Pernyataan yang disampaikan BP3KR sebagaimana pada hari Marwah kemarin, harus kita resapi dan berikan aksinya. Gubernur atas nama pemerintah sudah sepakat dan mendukung sepenuhnya apapun masukan yang bersifat positif guna memajukan Kepulauan Riau ini," ujar Arif.

Masukan yang datang untuk pemerintah tambah Arif, merupakan bentuk motivasi dan kritik membangun agar kinerja pemerintah terwujud tepat sasaran.

"Birokrat itu ibarat mesin, melaksanakan roda pemerintahan dan masukan-masukan dari tokoh sentral Kepri juga penting agar roda pemerintah dapat berjalan sesuai rencana yang telah diusung," jelas Arif.

Ketua BP3KR, Huzrin Hood, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pemerintah yang telah memfasilitasi pihak BP3KR untuk bertemu dan menggelar rapat yang nantinya akan menyatukan suara antara pemerintah dengan tokoh masyarakat.

Dalam paparannya, HUzrin juga kembali mempertanyakan 7 pernyataan sikap BP3KR yang sebelumnya telah diserahkan ke Gubernur.

"Mewujudkan visi Kepulauan Riau yang tertuang dalam RPJMD dengan salah satu kata kunci "Berakhlak Mulia" dan saat ini masih terus berjalan sebagaimana diketahui saat STQ VII lalu sudah dilakukan wisuda 1.020 Hafidzh Quran dan beberapa waktu yang lalu Gubernur berkata, pemerintah akan memberikan beasiswa kedokteran, khusus untuk anak Hafizh Alquran yakni hafal 30 juz," ujar Huzrin.

Huzrin melanjutkan, BP3KR juga sudah merancang beberapa program yang akan dijabarkan kepada pemerintah, salah satunya program zero pengangguran. Ke depan dan segara, Huzrin berahap agar program tersebut dapat ditelaah lebih dalam dan disetujui untuk dimasukan ke dalam renstra daerah.

Di akhir rapat, Sekda Arif menutup dengan mengatakan bahwa masukan dan saran yang didapat dari pihak BP3KR sangat berguna dan penting untuk terus membangun daerah menjadi lebih baik lagi.

"Kami menyambut baik masukan yang diberikan, kita akan segera bentuk tim khusus, dari berbagai bidang akan diikutsertakan Kepala OPD terkait agar 1 suara, konsep ada, tim ada, maka solusi dapat tercapai," tutup Arif.

Dalam rapat pemaparan pernyataan sikap BP3KR ini, juga dihadiri Asisten II Pemerintah Provinsi Kepri Syamsul Bahrum, Kepala Dinas Sosial Doli Boniara, Kepala Dinas Kebudayaan Yatim Mustafa, Kepala Biro Kesra Tarmidi, Ketua LAM Abdul Razak, Akademisi Zamzami A Karim, Tokoh masyarakat dan para tamu undangan lainnya.

Editor: Udin