Kebun Karet di Pulau Jemaja Berpotensi Longsor
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 28-04-2017 | 08:00 WIB
jemaja-itb1.jpg

Saat pemaparan hasil kajian IPB yang menyatakan Pulau Jemaja tak layak dijadikan kebun karet. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam penolakan beroperasinya PT Kartika Jemaja Jaya (KJJ). Saat ini, PT KJJ sedang menunggu Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dari Pemprov Kepri.

PT KJJ yang berniat membuka lahan untuk perkebunan karet seluas 3.605 hektar di Pulau Jemaja, sebelumnya telah ditolak oleh Pemkab Anambas dengan mendatangkan Tim Penelitian dari Institute Pertanian Bogor (IPB).

Melalui hasil dari penelitian Tim IPB tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (DPPP) Anambas Chatarina mengatakan, Pemprov Kepri disarankan untuk melakukan peninjauan kembali sebelum menandatangani IPK.

"Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepri sudah membahas IPK dengan Kemenko Maritim, 21 Maret lalu. Dalam pembahasan itu, DLHK Pemprov Kepri diberikan waktu 20 hari untuk melakukan verifikasi IPK. Kalau dihitung tandatangan IPK itu jatuh pada 10 April. Tetapi kita tidak tahu, apakah IPK itu sudah ditandatangani atau belum," jelas Chatarina, Kepala DPPP Anambas, Kamis (27/4/2017).

Baca: Hasil Studi IPB, Pulau Jemaja Tidak Layak Dijadikan Lokasi Perkebunan

Kontur tanah yang miring, lanjut Chatarina, menjadi salah satu alasan Tim IPB menyatakan Pulau Jemaja tidak layak dijadikan perkebunan karet. "Alasan itu juga telah disampaikan kepada perwakilan PT KJJ. Untuk itu kami meminta Pemprov Kepri melakukan peninjauan kembali, sebelum menerbitkan IPK," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Penelitian IPB, Arif Rahman mengatakan, Pulau Jemaja memili kontur miring, dikawatirkan terjadi pengikisan tanah dan terancam terjadi erosi bila pohon dijadikan perkebunan karet.

"Fenomena alam, seperti banjir sudah pernah terjadi di Pulau Jemaja sebelum ada rencana membuka perkebunan karet. Hasil studi lapangan kami tentang Pulau Jemaja, tidak layak dijadikan perkebunan. Hasil studi kami ini juga sudah kami sampaikan kepada Pak Bupati. Kami juga sarankan Pak Bupati untuk lebih fokus mengembangkan sektor pariwisata. Karena Jemaja unggul di bidang pariwisata," tuturnya belum lama ini, saat melakukan ekspos hasil studi lapangan tentang Pulau Jemaja, di Aula Rapat Balitbangda Pemkab Anambas.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun pun ketika melakukan kunjungan ke Anambas beberapa waktu lalu berpesan kepada Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, agar menjaga kelestarian alam, dan fokuskan pengembangan sektor pariwisata. "Saya sudah sampaikan kepada Bupati, agar menjaga kelestarian alam," ujar Nurdin Basirun ketika ditanya wartawan mengenai rencana PT KJJ yang membuka perkebunan karet di Pulau Jemaja.

Editor: Dardani