Mei, Tabung Gas Melon Akan Diganti dengan Bright Gas di Tanjungpinang
Oleh : Habibi Khasim
Senin | 24-04-2017 | 11:21 WIB
gas-01.gif

LPG Bright Gas 5,5 Kg. (TEMPO/Tony Hartawan)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan produk LPG Bright Gas dalam kemasan baru berukuran 5,5 kg. Peluncuran produk LPG ini telah dilakukan sejak tahun 2015 lalu, namun hingga tahun 2017 Pemerintah Kota Tanjungpinang bersama Iswana Migas tak kunjung menyebarkan gas ini.

 

Akan tetapi, kabarnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang akan mulai mengedarkan dan mensosialisasikan penggunaan LPG 5,5 tersebut kepada masyarakat pada bulan depan. Namun, dengan peluncuran produk baru ini, akan berimbas kepada tabung Gas melon yang biasa digunakan oleh ibu rumah tangga.

Tabung gas melon akan ditarik dari dapur ibu-ibu dan diminta mengganti dengan LPG 5,5 Kg.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang, Juramadi Esram mengatakan, LPG Pink akan diedarkan mulai Mei 2017 dengan ketentuan yang telah disepakati antara Iswana Migas, Pemko Tanjungpinang dan stakeholder. Di mana aturan yang paling mencolok adalah, meminta masyarakat mengganti melon menjadi Gas Pink.

"Namun itu khusus untuk warga yang mampu, sementara yang tidak mampu tetap menggunakan tabung gas 3 Kg," terang Juramadi yang diwawancarai belum lama ini.

Juramadi mengatakan, cara untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yaitu dengan sosialisasi. Di mana, nantinya masyarakat akan diberikan pemahaman tentang penggunaan gas melon yang hanya diperuntukkan untuk warga kurang mampu.

"Pemerintah mengimbau kepada masayarakat yang sudah mampu untuk tidak lagi menggunakan LPG 3 kg, namun segera beralih ke Bright Gas yang tabungnya lebih praktis dan cantik. Ini merupakan cara untuk mengurangi pemakaian gas bersubsidi, karena gas bersubsidi memang diperuntukkan bagi masyarakat yang tidak mampu," tutur Juramadi.

Terkait tata cara penggantian, Juramadi mengatakan masih mencari formula yang pas agar masyarakat tidak kaget dengan pergantian penggunaan tabung gas tersebut. Namun, karena ini berbicara warga tidak mampu, maka pihaknya akan menggunakan data rumah tangga sasaran (RTS) yang dikelola oleh Dinas Sosial untuk memetakan siapa yang berhak menggunakan gas subsidi.

"Salah satu acuan kita adalah data itu, nanti teknik dilapangan bagaimananya akan kita komunikasikan lagi. Mungkin dengan menunjukkan kartu tidak mampu, atau bagaimana masih dalam pembicaraan," tutur Juramadi.

Harga Brigh Gas tersebut diperkirakan sekitar Rp65 ribu hingga 70 ribu per tabung. Tentunya harga ini dapat diakumulasikan sekitar 4 kali lipat dari harga melon yang hanya Rp16 ribu per tabung.

Editor: Gokli