Sekdaprov Sebut Kepala OPD Kurang Sosialisasi Penerapan Absen Elektronik
Oleh : Ismail
Selasa | 18-04-2017 | 15:26 WIB
sekdaprovFadillah1.jpg

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, TS Arif Fadhillah. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kepri, TS Arif Fadhillah menilai, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kepri kurang menyosialisasikan penerapan sistem absensi elektronik (Finger Print) kepada bawahan. Sehingga, banyak kritik bermunculan saat penerapan sistem tersebut diberlakukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai non ASN di lingkup Pemprov Kepri.

"Saya lihat ini kurang sosilisasi. Kepala OPD tidak menyampaikan kepada stafnya," ungkapnya, Selasa (18/4/2017).

Oleh karena itu, ia memerintahkan Asisten III dan Kepala BKD melakukan pertemuan dengan Kepala OPD membahas permasalahan tersebut. Menurutnya, penerapan sistem tersebut bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan jam kerja para pegawai.

Penerapan absen finger print ini pula, menurutnya sudah memperlihatkan hasil yang baik. Sejak diberlakukannya, kedisiplinan para ASN dan non ASN Pemprov Kepri berdasarkan sistem tersebut mengalami peningkatan hingga 85 persen.

"Dalam perjalanannya kita evaluasi. Saat ini tingkat kedisiplinan pegawai sudah bagus. Mencapai 85 persen," kata Arif.

Selain itu, dikatakan Arif, penerapan sistem finger print ini merupakan tahapan pertama untuk meningkatkan kedisiplinan para ASN. Selanjutnya, Pemprov Kepri akan menerapkan sitem berbasis elektronik dalam mengukur kinerja para pegawai yang disebut e-kinerja.

"Penerapan e-disiplin ini kan baru tahap pertama. Kami juga akan menerapkan sistem e-kinerja untuk tahapan selanjutnya. Kami juga akan belajar ke daerah yang sudah menerapkan sistem tersebut dengan baik. Seperti, Jawa Barat," terangnya.

Melalui sistem tersebut nantinya, lanjut Arif, kinerja para ASN akan terukur. Dan, penilaian kinerja dan kedisiplinan akan dilakukan dari sistem tersebut. Para pegawai yang disiplin dan kinerja baik, makan akan diberikan reward dan punishment berupa tunjangan prestasi.

"Sedangkan, yang kurang disiplin tentu saja akan diberikan sanksi. Bisa berupa penyesuaian tunjangan daftar kehadirannya selama sebulan melalui finger print," tuturnya.

Editor: Yudha