Waspada Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Siklon Tropis Blance Picu Hujan di Sejumlah Wilayah Indonesia
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 06-03-2017 | 10:28 WIB
gelombang-101.gif

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat mengatakan, sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat, yang disertai petir dan kilat serta angin kencang, dan gelombang tinggi akibat pengaruh siklon Tropis Blance, ‎dan fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dan seruakan udara kering yang mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat/petir ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama disejumlah wilayah Indonesia.

 

Deputi Bidang Meteorologi BMKG‎ Yunus S. Swarinoto dalam riliess yang dikirimkan BMKG Tanjungpinang pada BATAMTODAY.COM, Senin (6/3/2017), menerangkan, pusat tekanan rendah yang teridentifikasi terjadi pada Jumat lalu di Laut Arafuru bagian utara, telah tumbuh menjadi Siklon tropis Blance‎ pada Minggu (5/3/2017) semalam tepatnya pukul 13.00 WIB di perairan sebelah barat Darwin, Australia.

Kecepatan angin di dekat pusat Siklon Tropis Blance, tambah Yunus, saat ini mencapai 75 km/jam dan tekanan udara minimum di pusatnya tercatat 992 hPa.

"Siklon tropis Blance diperkirakan akan bergerak menuju barat daya mencapai wilayah Kalumburu, Australia Barat pada hari ini, Senin 6 Maret 2017 pukul 13.00 WIB. Keberadaan siklon tropis Blance mengakibatkan dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia," ujar Yunus‎.

Selain siklus Tropis Blance yang terjadi di wilayah Australia, saat ini juga sedang terjadi fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) dengan intensitas sedang saat ini tengah melintasi Sumatera dan menimbulkan peningkatan curah hujan di wilayah tersebut. MJO diperkirakan terus bergerak ke timur dengan intensitas melemah.

"Batas seruakan udara kering dari perairan sebelah barat Australia saat ini berada di perairan sebelah selatan Jawa, dengan intensitas lemah. Kondisi ini diperkirakan masih akan stabil hingga 2 hari kedepan,"jelasnya.

Hingga Selasa, 7 Maret 2017, keberadaan siklon tropis Blance, MJO dan seruakan udara kering mengakibatkan adanya potensi hujan lebat disertai kilat/petir ataupun hujan ringan/sedang berdurasi lama disejumlah wilayah Indonesia seperti, di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur Kalimatan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Sedangkan potensi angin kencang berdurasi lama dan/atau puting beliung berdurasi singkat dapat terjadi di Kalimantan Selatan, pesisir selatan Kalimantan Tengah, Pesisir timur Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," jelasnya.

‎BMKG juga mengimbau kepada masyarakat, agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, baliho dan papan iklan yang mungkin bisa jatuh, serta jalan licin.

Demikian juga pada nelayan dan transpotransportasi laut, juga agar waspada dan berhati-hati terhadap gelombang tinggi yang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter lebih yang diperkirakan terjadi di perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat hingga Papua, perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Leti, perairan Kepulauan Babar hingga Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah dan timur serta Laut Timor.

"Gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan akan terjadi di Laut Arafuru bagian barat. Pengguna jasa transportasi penyeberangan laut diharapkan waspada terhadap potensi gelombang tinggi tersebut," katanya.

Editor: Dardani