Komisi II DPRD Tanjungpinang Tolak Kenaikan Gas
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 24-02-2017 | 15:13 WIB
pepycandra.jpg

Anggota Komisi II DPRD Tanjungpinang, Pepy Candra. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tim Kajian Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kepri mengusulkan Pemko Tanjungpinang menjual gas elpiji tabung ukuran 3 Kg seharga Rp Rp20.185,10 pertabung.

Kemudian untuk daerah pulau atau pesisir dikenaikan biaya transportasi Rp2.000 sehingga harga jualnya Rp22.185,10. Sementara itu, kajian Pemko Tanjungpinang, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji akan dinaikan dari Rp15.000 pertabung menjadi Rp17.635,10 kemudian dibulatkan menjadi Rp18.000 pertabung.

Sedangkan untuk wilayah pesisir, khususnya Pulau Penyengat harganya ditambah biaya transportasi Rp1.000 sehingga HET ditetapkan sebesar Rp19.000. Akan tetapi, menurut Anggota Komisi II DPRD Tanjungpinang, Pepy Candra harga tersebut akan memberatkan para pedagang dan masyarakat kecil. Sehingga, dia pribadi mengaku menolak kenaikan gas tersebut.

Kajian Pepy, melihat dari kondisi perekonomian di Tanjungpinang yang memang masih lemah. Menurut dia, sebaiknya, kenaikan tersebut tidak melihat sisi kenaikannya saja, melainkan lihat juga kondisi perekonomian di Tanjungpinang serta pro masyarakat yang ekonominya menengah kebawah.

"Sebaiknya dalam kondisi ekonomi sekarang, kita usulkan tetap saja harga HET gas 3 kilo dengan harga Rp.15 ribu. Jangan membuat para pedagang kecil makin susah. Sebaiknya, Pemko Tanjungpinang melihat masyarakat bukan malah melihat pengusaha saja," tutur Pepy saat dihubungi, Jumat (24/2/2017).

Pepy mengatakan, untuk keadaan ekonomi seperti sekarang ini, harga Rp. 15 ribu sudah sangat rasional. Peruntukan gas melon tersebut juga telah jelas, yaitu untuk masyarakat yang ekonomi menengah kebawah, jadi menurut dia, patokannya dari sana saja.

Dari hasil wawancara masyarakat di Tanjungpinang, ada beberapa agen yang malah menjual Rp. 16 ribu per tabung. Bahkan, untuk kelas warung, disaat gas di agen habis, harganya pun sekitar Rp. 18 ribu per tabung. Jika dinaikkan, maka harga dilapangan akan sama dengan harga yang ditawarkan oleh Hiswana Migas.

"Kalau naik sampai Rp. 18 ribu, di agen mungkin bisa Rp. 19 ribu atau Rp. 20 ribu. Terus kalau di agen kosong, beli ke warung, harganya bisa Rp. 21 ribu sampai Rp. 20 ribu. Beratlah, kami cuma pedagang kue kecil," tutur Safiah, warga Kelurahan Tanjung Unggat saat ditemui Jumat (24/2/2017).

Editor: Dardani