Akhir Masa Jabatan, Masyarakat Tanjungpinang Minta Lis-Syahrul Tuntaskan Masalah Banjir
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 24-02-2017 | 14:38 WIB
banjirpinang.jpg

Salah satu sudut kota Tanjungpinang yang digenangi banjir. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Hujan deras yang mengguyur Kota Tanjungpinang, Jumat (24/2/2017), sejak pukul 10.00 WIB masih menyebabkan banjir atau genangan air dikawasan yang memang menjadi langganan, seperti Jalan Pemuda bawah (depan SMAN 4), Perumahan Taman Harapan Indah dan kawasan Pinang Hijau.

 

Terkait banjir yang memang masih meresahkan masyarakat ini, mereka yang menjadi langganan terkena banjir saat hujan deras, meminta kepada Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul untuk menyelesaikan permasalahan ini.

"Saya baca koran kalau ini tahun terakhir Pak Lis dan Pak Syahrul, ya kita berharap ditahun terakhir ini masalah banjir selesailah, tunjukkan bahwa mereka bisa melakukannya," ujar salah satu pedagang dikawasan Jalan Pemuda, Jumat (24/2/2017).

Masyarakat yang menjadi korban luapan air dikawasan Pemuda, Perumahan Taman Harapan Indah dan kawasan lainnya mengatakan sudah terbiasa dengan banjir dan mengaku heran, kenapa Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak sedari dulu melakukan perbaikan. Pasalnya, rencana pengentasan banjir tahun ini telah diketahui hampir seluruh masyarakat melalui media, jadi mereka mempertanyakan mengapa tidak dimulai sejak awal kepemimpinan Lis atau wali kota yang lama.

"Memangnya apa beda tahun ini dengan kemarin, toh sama saja, bukankah kalau bicara demi masyarakat, dari kemarin dikerjakan. Kenapa masalah yang ternyata bisa diselesaikan, tidak dilakukan sejak dulu," tutur Rian, salah satu warga yang melewati Km 8 (kawasan Perumahan Taman Harapan Indah) saat diwawancarai, Jumat (24/2/2017).

Terkait banjir di Tanjungpinang, Perwakilan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV, Ardananto mengatakan, penyebab banjir di Tanjungpinang tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja, yakni perkembangan kota sangat mempengaruhi dalam perubahan pola aliran air.

"Untuk banjir di Jalan Pemuda, penyebabnya adalah frekuensi banjir akibat curahan air hujan dan ada pengaruh air pasang. Tinggi banjir/genangan sekitar 20-60 Cm, lama banjir/genangan bisa terjadi 2 s.d 3 jam. Sedangkan luas genangan 9.10 ha yang disebabkan oleh lokasi merupakan daerah cekungan, adanya pengaruh air pasang, banyak terdapat sampah di saluran air. Pemukiman, pertokoan dan sekolah yang tekena dampaknya," tutur Ardananto belum lama ini.

Untuk mengatasi permasalahan itu maka rencana penanganannya dengan melakukan normalisasi saluran, kolam retensi, tanggul penutup dan pompa banjir. Kabarnya penanganan banjir ini, dianggarkan sekitar Rp. 19 M dengan 2 tahap pengerjaan. Ditahun 2017, Kementrian menggelontorkan dana sekitar Rp. 10 M dan ditahun depan baru sisanya.

"Untuk informasi pelaksana penanganan banjir di Jalan Pemuda akan dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Jaya Kencana Sarana dan Konsultan Supervisi oleh Tata Bumi Konsultan, dengan pembangunan drainase seluas 800 M yang berasal dari sumber dana APBN 2017," kata Ardananto.

Editor: Dardani