Musim Panas Disertai Angin Kencang, Waspada Terjadinya Kebakaran
Oleh : Ismail
Selasa | 21-02-2017 | 17:26 WIB
damkar-oek.gif

Petugas Damkar Tanjungpinang melakukan uji coba semprotan air di Terminal Bintan Centre, Kilometer 9. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Musim panas disertai angin kencang yang terjadi belakangan ini, menyebabkan maraknya kebakaran lahan yang terjadi di kawasan Tanjungpinang. Belum genap penghabisan Bulan Februari ini saja, Bidang Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang mencatat, sudah terjadi 7 kebakaran yang melalap lahan di Kota Gurindam ini.

"Dalam bulan ini saja (Februari-red), sudah 7 kebakaran lahan yang terjadi di Tanjungpinang," ujar Nanang Herry, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Kota Tanjungpinang saat ditemui di Terminal Bintan Centre, Kilometer 9, Tanjungpinang, Selasa (21/2/2017).

Bahkan, lanjut Nanang, dalam satu hari bisa saja terjadi lebih dari satu kali kebakaran. Seperti pada Minggu (19/2/2017) lalu, terjadi kebakaran pada tiga lokasi berbeda. Di antaranya, salah satu toko di kawasan Sukaberenang, belakang Kampus Stisipol dan sekitar Sekolah Muhammadiyah, Kilometer 8 atas.

Ia mengatakan, pemicu kebakaran yang marak terjadi belakangan ini disebabkan ulah oknum tertentu yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar. Namun, musim panas disertai angin kencang mengakibatkan api cepat merambat hingga melahap tersebut.

"Pemicu warga yang membuka lahan dengan cara instan. Yakni, dengan cara membakar," katanya.

Kendati demikian, pihaknya tetap menyiagakan personel dan sejumlah armada untuk mencegah kebakaran itu merambat ke pemukiman warga. Diterangkan Nanang, Kota Tanjungpinang memiliki enam unit mobil pemadam kebakaran yang disiagakan di wilayah Tanjungpinang. Di antaranya, 4 unit disiagakan di Kantor Damkar kawasan Sukaberenang, dan 2 unit lainnya di Terminal Bintan Centre.

"Kami juga selalu berkoordinasi dengan petugas Damkar Provinsi, Bintan, dan Bandara. Jika, tenaga kami dirasa kurang. Petugas Damkar yang lain juga siap membantu. Begitu pula sebaliknya," terang Nanang.

Untuk itu, Nanang mengimbau, untuk mencegah terjadinya bencana dari kobaran api, sebaiknya warga tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal tersebut, menurutnya, dapat berakibat fatal dan terjadinya kebakaran besar yang melalap pemukiman warga.

Editor: Udin