DP3 Tanjungpinang Kembangkan Pertanian Ubi Kayu Hingga 20 Hektar
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 17-02-2017 | 10:27 WIB
wako-lis-dan-Kabid-DP301.gif

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah dan Kabid Pertanian DP3 Tanjungpinang Syukri meninjau lahan pengembangan tanaman Cabai dan Ubi Kayu di Kampung Sido Mulyo. (Foto: Habibi Khasim/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selain tanaman cabai yang akan dikembangkan di lahan seluas 4 hektar, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Pemko Tanjungpinang juga akan mengembangkan tanaman ubi kayu seluas 20 hektar.

Cabai dan ubi kayu itu merupakan komoditas pangan yang akan dikembangkan di kawasan Dompak dan Kampung Sido Mulyo.

Kepala Bidang Pertanian DP3 Tanjungpinang, Syukri mengatakan, pemilihan ubi kayu sebagai program pengembangan komoditas pangan dikarenakan tanaman tersebut yang paling cocok ditanam di tanah yang berkualitas rendah seperti di Tanjungpinang.

Menurut dia, jika memilih padi sebagai program komoditas pangan, ditakutkan malah merugi karena kualitas tanah yang kurang menunjang. "Padi potensinya kecil sekali, kita sudah melakukan survei dan pengecekan kualitas tanah, sangat tidak cocok, makanya kita pilihan ubi kayu," tutur Syukri, Jumat (17/2/2017).

Terkait pengelolaan pertanian ubi kayu ini, Syukri mengatakan akan menunjuk 2 kelompok tani yang ada di Tanjungpinang. Itu dipilih melalui proposal yang telah dimasukkan oleh kelompok tani yang ada, kemudian nantinya akan diverifikasi oleh tim dan siapa yang benar-benar berkompeten akan mengelola lahan pinjam pakai tersebut.

"Syaratnya sederhana, kelompok tani, dia benar-benar ada (bukan fiktif), kita juga akan melakukan verifikasi dan peninjauan, dan yang terbaik tentunya yang akan kita pilih," tutur Syukri.

Terkait target, Syukri mengatakan, diharapkan seluruh usaha Pemko Tanjungpinang dapat memperkecil inflasi di Tanjungpinang. Selain itu, untuk pertama dia menargetkan peraturan cabai maupun ubi kayu ini nantinya dapat menutupi kebutuhan masyarakat lokal, khususnya.

"Harapan kita pertanian bisa maju, petani dan masyarakat dapat terbantu dan hasil produksi bisa menunjukkan tren positif," tutur Syukri.

Editor: Gokli