Dapat DIPA, BPK-FTZ di Kepri Dituntut Gesit Tarik Investasi
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 12-01-2017 | 11:50 WIB
Gubernur-Terima-DIPA-Jokowi1.jpg

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun saat menerima DIPA dari Presiden Jokowi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Badan Pengusahaan Kawasan Free Trade Zone (BPK-FTZ) Bintan, Karimun dan Tanjungpinang, yang mendapat kucuran dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan, diminta untuk lebih gesit dalam menarik Investor.

‎"Dengan dana yang diperoleh dari DIPA, hendaknya BPK-FTZ di Kepri dapat mengunakan dengan tepat. Selain untuk dana operasional, juga untuk kegiatan pembangunan infrastruktur juga promosi investasi di Kepri," ujar Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Tanjungpinang, Kamis (12/1/2017).

Nurdin juga menekankan pada masing-masing BPK-FTZ agar dapat lebih kreatif dan menghilangkan budaya birokrasi berbelit-belit, dalam memberikan pelayanan pada Investor yang akan menanamkan Investasinya di Kepri.

"Banyak yang harus dikembangkan, seperti BPK Bintan dapat menggaet investor dibidang pariwisata, di Karimun Industri dan investasi lainnya. Harus lebih gesit dalam menarik Investasi, dengan memberikan pelayanan yang baik," ujarnya.

Selain menuntut kreatifitas, Nurdin juga mengingatkan agar pelayanan Birokrasi pengurusan Izin menghindari pelayanan birokrasi yang berbelit-berlit.

"Setiap BPK, harus pandai membuat inovasi dalam menggaet investor masuk ke Kawasan FTZ Kepri, hingga kita tidak kalah bersaing dengan negara lain, dan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah dan Nasional," ujarnya.

Sementara itu, Ketua BPK-FTZ Bintan di Tanjungpinang Den Yelta mengatakan, dari Rp12 miliar dana Dipa yang diperoleh, pihaknya memiliki 7 kegiatan yakni pengkajiaan dan pembuatan DED, Fisability Study, pengembangan pelabuhan industri, peti kemas Tanjung Moco, serta pelabuhan ikan di Batu Sawah Dompak.

Dengan luas 1300 hektar kawasan Incluve FTZ di Singgarang dan 1333 hektar kawasan FTZ di Dompak, pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana perlu lebih ditingkatkan dan menjadi modal dalam menggaet investasi di daerah.

"Salah satunya, pembangunan jalan ke daerah pelabuhan Peti Kemas Tanjungmoco, serta pembuatan DED pelabuhan tempat penampungan ikan di Batu sawah Dompak," ujarnya.

Dua pelabuhan ini, kalau jadi dibagun pemerintah, tambah Denyelta, akan menjadi daya tarik bagi investor dalam menanamkan investasi di sektor kelautan dan perikanan, serta pariwisata di kota Tanjungpinang.

"Pelaksanaan pembangunanya, kami tetap mengharapkan pada lembaga dan kantor serta pemerintah daerah. Sedangkan untuk prasarana jalan, menuju pelabuhan, tahun ini kajian DED dan ‎fisablity Study nya akan kami lakukan," tukasnya.

Editor: Yudha