Penyelundup Pasir Timah di Kepri Merupakan Jaringan Sindikat Internasional
Oleh : Roland Aritonang
Senin | 19-12-2016 | 12:50 WIB
Pasir-Timah1.jpg

Lantamal IV berhasil gagalkan penyelundupan 224 karung pasir timah tujuan Malaysia. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang -‎ Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI S Irawan mengatakan ‎bahwa penyelundup 224 karung pasir timah dengan berat 10 ton merupakan sindikat jaringan internasional yang melibatkan Negara Malaysia yang berulang-ulang kali terjadi di Perairan Kepulauan Riau.

"Mereka beraksi lebih dari 12 kali yang merupakan sindikat internasional, dan pelaku yang berhasil diamankan berasal dari Sumatera dan Bangka Belitung," ujar Irawan saat melakukan konfrensi pers di Dermaga Mako Lantamal IV Tanjungpinang, Senin (19/12/2016).

Lebih lanjut Irawan menjelaskan, nilai kerugian negara atas perbuatan penyelundupan pasir timah ini, diketahui kurang lebih mencapai Rp 8 Milliar - Rp 10 Milliar, serta diketahui bahwa ada pengusaha di Kuantan Malaysia yang bermain dalam penyudupan pasir timah ini. Pengusaha itu yang membiayai seluruh kegiatan mulai dari penambangan dan sampai kepada penyelundupan ke Malaysia.

"Saat ini kita berkoordinasi dengan aparat yang ada di Malaysia," ungkapnya.

Menurutnya, pemilik kapal yang merupakan pengusaha di luar kepri ini, berkerjasama dengan pengusaha Malaysia yang diketahui telah berulang-ulang kali melakukan aksinya dan seluruh sindikat jaringan internasional ini telah diamankan. Penyelundupan pasir timah ini, telah dilakukan pengintaian selama dua bulan dan akhirnya berhasil diamankan.

"Dari hasil pemeriksaan awal, terdapat beberapa pelanggaran yang ditemukan diantaranya tidak dilekapi oleh SPB, tidak ada manifest muatan dan nahkoda kapal tidak memiliki KKM dan SKK," pungkasnya.

Baca: ‎Lantamal IV Gagalkan Penyeludupan 10 Ton Pasir Timah Ke Malaysia

Editor: Yudha