Sssttt...Pembahasan Kenaikan Tarif Listrik Batam Diisukan Beraroma Suap
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 18-12-2016 | 18:00 WIB
bright1.jpg

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aroma suap menyeruak menyusul pembahasan rencana kenaikan tarif listrik Batam antara bright PLN Batam, Distamben Kepri mewakili Gubernur, dan DPRD Kepri, yang terkesan tarik ulur dan kurang transparan.

Isu suap dalam pembahasan kenaikan tarif listrik Batam ini, kian menyeruak setelah sejumlah anggota DPRD Kepri tidak menghadiri pembahasan rencana kenaikan tarif listrik Batam yang digelar di Graha Kepri, Batam, Jumat (16/12/2016) lalu.

Sejumlah anggota DPRD Kepri dari lintas komisi, mengaku enggan menghadiri rapat kenaikan tarif listrik Batam itu, setelah mencium adanya pembahasan "tarif" lain.

"Saya memang tak ikut dalam rapat Jumat kemarin," ujar salah satu anggota Dewan yang tak mengikuti pembahasan tarif lisrtik Batam di Graha Kepri, Batam, Jumat (16/12/2016) lalu. Dia juga mengaku mencium aroma suap tersebut.

Sebagaimana diketahui, pembahasan rencana kenaikan tarif listrik PLN Batam, telah berjalan sejak dua minggu lalu, melalui rapat koordinasi lintas Komisi DPRD Kepri, yang dipimpin Ketua Komisi III Saproni ‎dan Ketua Komisi II Ing Iskandarsyah. Sedangkan dua unsur pimpinan DPRD Kepri, Amir Hakim Siregar dan Husnizar Hood, merupakan koordinator pelaksanaan pembahasan.

Selain meminta laporan keuangan PT PLN Batam, lintas Komisi DPRD Kepri juga menyatakan, akan melakukan pembahasan secara spesifik tentang rencana kenaikan tarif Listrik Batam, dengan melibatkan Kadin dan Apindo, demikian juga lembaga konsumen serta pengusaha.

Ketau DPRD K‎epri Jumaga Nadeak yang dikonfirmasi terkait isu suap dalam pembahasan rencana kenaikan tarif listrik PLN Batam ini, dengan tegas membantah hal tersebut.

Soal perkembangan pembahasan rencana kenaikan tarif listrik Batam, Jumaga mengatakan, kendati tidak terlalu prioritas bagi Dewan, namun untuk memberikan rekomendasi pada Gubernur atas rencana kenaikan tarif PLN Batam perlu dikaji dan dilakukan perhitungan secara cermat. Karena listrik merupakan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat.

"Kalau ada isu-isu seperti itu, silakan saja dibuktikan. Saya menjamin anggota DPRD Kepri ‎masih memiliki nurani terhadap kepentingan masyarakat atas pengajuan kenaikan listrik ini," tegasnya.

Kader PDIP ini juga menambahkan, jika memang suudah wajar dan dengan alasan yang tepat tarif listrik Batam dinaikkan, tentu akan dinaikan. Tetapi harus dengan alasan dan fakta yang benar, dan tidak karena sesuatu hal.

Sampai saat ini, sambung Jumaga, anggota DPRD di lintas komisi masih terus melakukan pembahasan atas usulan PLN serta surat Gubernur ke DPRD meminta rekomendasi rencana kenaikan listrik Batam itu.

Ketua Komisi II DPRD Kepri Ing Iskandarsyah, yang dikonfoirmasi terkait tindak lanjut serta hasil keputusan pembahasan rencana kenaikan tarif listrik Batam ini, mengakau tidak terlalu mengikuti. Karena saat pembahasan pada Jumat (16/12/2016), dirinya izin menjelang siang karena ada agenda lain yang harus diikuti.

"Pembahasanya masih berlangsung dengan teman-teman. Pagi saya sempat hadir tapi karena ada agenda lain, menjelang siang saya izin," ujarnya.

Gubernur Belum Tahu Hasil Pembahasan Kenaikan Tarif Listrik Batam
Sementara Gubernur Kepri Nurdin Basirun, mengaku belum mengetahui hasil dan tindak lanjut pembahasan rencana kenaikan tarif listik Batam, karena Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distaben) Dr Amjon hingga saat ini belum melaporkan.

"‎Masih dibahas, dan saya belum ada disampaikan hasil pembahasan. Sebelumnya, saya juga sudah minta Kepala Dinas Pertambangan dan Energi untuk melakukan pembahasan secara intensif," ujarnya.

Nurdin juga berharap, jika memang listrik PLN Batam terpaksa harus dinaikkan hendaknya jangan sampai memberatkan masyarakat. Dan setelah pembahasan dengan DPRD dilakukan, pemerintah provinsi, kata Nurdin, akan kembali mempelajari berapa kewajaran kenaikan listrik di Batam tersebut.

"Karena hal ini memang sangat memberatkan masyarakat, air naik, listrik juga naik dan hal lainya juga naik. Oleh karena itu, setelah pembahasan nanti akan kita lihat lagi alasan PLN Batam meminta penyesuaian tarif, selanjutnya akan dianalisa dan dipelajari lagi sebelum diputuskan," ujarnya. (*)

Editor: Surya