Gunakan Logo Organisasi Tanpa Ijin di Baliho dan Baju Kegiatan

AJI, PWI dan IJTI akan Somasi Panitia Workshop Jurnalis Dinas Pendidikan Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Minggu | 27-11-2016 | 09:30 WIB
spandukworkshopjurnalistik.jpg

Spanduk Workshop Jurnalis Dinas Pendidikan Kepri yang menggunakan logo AJI, PWI dan IJTI terpasang di sejumlah titik strategis di Kota Tanjungpinang. (Foto: Saibansah/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sejumlah organisasi profesi wartawan di Kepulauan Riau (Kepri) keberatan terhadap penggunaan logo organisasi mereka tanpa ijin di baliho dan baju kegiatan Workshop Jurnalis Dinas Pendidikan Kepri, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Mereka yang berkeberatan adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kepri. Ketiga organisasi ini akan melakukan somasi  Panitia Workshop Jurnalis dinas pendidikan Kepri.

Ketua IJTI Kepri Saugisihab mengatakan, penggunaan Logo IJTI dalam pelaksanaan Workshop Jurnalis yang dilakukan Dinas pendidikan di hotel berbintang Tanjugpinang itu, tidak sepengetahuan dan seizin pengurus organisasi IJTI Kepri.

"Atas dasar itu anggota dan pengurus IJTI Kepri menyatakan keberatan dan akan melakukan somasi kepada ketua panitia kegiatan itu di Dinas Pendidikan Kepri,"ujarnya pada BATAMTODAY.COM, Sabtu,(26/11/2016).

Baca: Disdik Kepri Habiskan Rp400 Juta Dana APBD untuk Kegiatan Workshop di Hotel

Jika Dinas Pendidikan Kepri tidak mengindahkan, lanjutnya, sosmasi yang dilayangkan. IJTI Kepri dan pusat, lanjutnya,  akan melaporkan panitia kegiatan tersebut ke polisi atas penggunaan lambang dan logo organisasi IJTI tanpa Izin.

‎Keberatan yang sama juga, dikatakan Sekretaris PWI Kepri Saibansah Dardani. Ia mengatakan, ‎pihak panitia Dinas Pendidikan Kepri tidak pernah meminta izin dan memberitahukan penggunaan logo dan lambang PWI di baliho dan baju bagi peserta workshop jurnalis tersebut. 

"Saya sebagai Sekretaris PWI Kepri, tidak tahu kegiatan tersebut bekerja sama dengan PWI," ungkap Saibansah.

Sementara Dewan Etik AJI Batam dan Tanjungpinang Nikolas Panama mengatakan, AJI Batam dan Tanjungpinang juga sangat keberatan dengan penggunaan logo AJI dalam kegiatan Workshop Jurnalis yang dilaksanakan Dinas Pendidikan tersebut.  

Sebab, AJI tidak pernah mengijinkan penggunan logo tersebut, apa lagi bekerja sama dengan Dinas Pendidikan menggunakan APBD dalam kegiatan jurnalitik sebagaimana yang dilakukan Dinas Pendidikan Kepri.

"Atas penggunaan Logo ini, pengurus AJI Batam dan Tanjungpinang akan menyikapi dan melakukan somasi keberatan secara resmi kepada panitia kegiatan,"ujarnya.

Niko menambahkan, Sekretaris AJI Jaylani diundang sebagai pemakalah. Namun, tidak ada kaitan dengan penggunaan logo didalam kegiatan tersebut. Atas penyelagunaan logo organisasi itu, Niko telah melaporkan kepada pengurus AJI lainnya dan menolak menerima honor sebagai narasumber dalam kegiatan workshop jurnalis tersebut. 

"AJI juga akan mendalami motif dan atas izin siapa panitia Dinas Pendidikan menggunakan logo organisasi AJI ini," ujarnya.

Sementara iru, Ketua Panitia Workshop Jurnalistik Dinas Pendidikan Kepri, Iwan Panggabean mengakui, penggunaan tiga logo organisasi wartawan tersebut tanpa koordinasi dan meminta izin secara resmi kepada AJI, PWI dan IJTI. 

"Tetapi PWI dan AJI sebagai ‎organisasi wartawan yang kami anggap aktif dan merupakan wadah resmi dari seluruh wartawan di Kepri, maka kami gandeng dalam acara ini. Selain itu, dengan adanya undangan pemakalah dari pengurus AJI dan PWI,  juga kami anggap tidak masalah dengan penggunaan logo organisasi wartawan itu," kilah Iwan Panggabean

Menanggapi keberatan dan somasi yang akan dilayangkan sejumlah pengurus organisasi wartawan itu ke Dinas Pendidikan, Iwan Panggabean menegaskan, tidak ada masalah dan siap bertanggung jawab, karena hanya ingin berbuat baik pada wartawan yang ada di Kepri.

"Nggak masalah, kalau disomasi atau dilaporkan, saya siap bertaanggung jawab, karena saya juga hanya berbuat pada teman-teman wartawan yang ada di Kepri,"sebutnya.

Editor: Surya