Uji Beban Jembatan I Dompak Gunakan 12 Dump Truck Bermuatan Ratusan Ton Pasir
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 19-11-2016 | 16:41 WIB
Loading-Test-Jembatan-Dompak1.jpg

Sebanyak 12 dump truck berisi pasir dijadikan beban untuk loading test jembatan I Dompak. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Lakukan loading test atau uji beban Jembatan I Dompak, sebanya 12 dump truck bermuatan pasir 25 ton dijejerkan di badan jembatan. Uji beban dilakukan oleh Dinas PU Kepri, kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Wika) dan Manajemen Konstruksi (MK) dari PT LAPI ITB, Sabtu (19/11/2016).

Kepala dinas PU Kepri Heru Sukmoro mengatakan, pelaksanaan uji beban secara internal yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari audit konstruksi yang dilakukan BPKP dalam rangka provisional hand over (PHO) atau penyerahan hasil pekerjaan proyek Jembatan I Dompak dari kontraktor ke pemerintah.

"Sesuai dengan kontrak kerja, pelaksanaan pengerjaan jemabatan memang sudah selesai dilaksanakan oleh PT Wika. Audit PHO dari BPKP juga telah dilaksanakan, dan sebenarnya hanya tinggal menunggu loading test kekuatan konstruksi ‎dari Komisi Keselamatan Jalan, Terowongan dan Jembatan (KKJTJ) untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan jembatan," ujar Heru Sukmoro.

Tapi, tambah dia, karena KKJTJ sendiri belum diketahui kapan akan turun, maka dilakukan loading test secara internal. Selain itu, juga untuk kebutuhan evaluasi akhir dalam rangka open traffick atau uji coba penggunaan jembatan bagi khalayak umum.

"Kami sudah menyurati dan beberapa kali ketemu dengan KKJTJ Dirjen Bina Marga Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, untuk melaporkan progres serta telah siapnya jembatan ini dikerjakan. Akan tetapi KKJTJ sendiri yang menyatakan akan hadir dan melakukan loading test, namun hingga saat ini belum dapat memastikan pelaksanaannya, karena masih banyak pekerjaan di seluruh Indonesia," ujar Heru.

Sementara itu, Kabid Bina Marga dinas PU Kepri Tri Nusayudha selaku PPK didampingi P‎ejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Rodiantara, mengatakan, pelaksanaan loading test secara internal dilakukan dengan tiga klasifikasi, dengan membariskan 12 dump truck yang masing-masing bermuatan 25 ton di badan jembatan, mulai dari sisi Dompak, bagian tengah top busur bagian tengah serta dibagian badan jembatan arah Tanjungpinang.

‎"Loading test beban awal dilakukan dengan menggunakan 6 dum truck bermuatan masing-masing 25 ton di sisi kiri dan sisi kanan. Selanjutnya uji beban maksimum dengan mengerahakan 12 dump truk yang dibagi pada 6 sisis kanan sisi kiri dengan total beban 240 ton, mulai dari sisi dompak, busur tengah dan sisi Tanjungpinang," ujar Rodiantara.

Pengukuran sendiri dilakukan dengan medium, sebelum ada beban, dan setelah ada beban, untuk melihat apakah ada lendutan dari badan jembatan ketika dibebani 12 dum truck bermuatan total 250 ton pasir. Dari lendutan yang terjadi deltanya diukur untuk melihat hasil lendutan apakah telah sesuai dengan management konstruksi.

Tenaga teknis dari management konstruksi, PT LAPI ITB, Ir Andre, mengatakan, dari management konstruksinya, beban maksimal dari Jembatan I Dompak diperkirakan 800 ton. Sedangkan target lendutan dari uji coba loading test yang dilakukan 5 sentimeter.

"Tapi dari hasil pengukuran dilapangan, dari 12 dump truck yang berada di badan jembatan, baik sisi Dompak, tengah atau busur tengah dan sisi Tanjungpinang, lendutan yang terpanta dari pengukuran hanya setengah centimeter," sebutnya.

Namun demikian, Rodaianatara dan tim management konstruksi menyatakan, akan menghitung dan mengumpulkan serta membuat berita acarta loading test internal yang dilakukan, sebagai bahan dan bukti, sekaligus dasar pelaksanaan open trafick atau pembukaan penggunaan jembatan bagi kalayak umum.

Editor: Dardani