Rutan Kelas I Tanjungpinang Over Kapasitas
Oleh : Roland Aritonang
Jum'at | 11-11-2016 | 16:02 WIB
kalapanpinang.jpg

ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Tanjungpinang, Budi Istiawan kepada BATAMTODAY.COM. (Foo: Rolan aritnang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Banyaknya kasus yang masuk ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang berimbas dengan padatnya populasi penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Tanjungpinang. Akibatnya, daya tampung Rutan Tanjungpinang melebihi kapasitas.

 

Rutan Kelas I Tanjungpinang sejatinya, hanya bisa menampung sebanyak 177 warga binaan. Tapi saat ini terpaksa menampung 325 warga binaan dari berbagai kasus, baik korupsi, kriminal maupun narkoba.

"Penghuni disini sudah over kapasitas, sebab dari daya tampung sebanyal 177 warga binaan kini sudah mencapai angka 325. Sudah over kapasitas sebnayak 90 persen," ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR) Tanjungpinang, Budi Istiawan kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (11/11/2016).

Lebih lanjut, Budi menambahkan, dari 325 warga binaan ini, terdiri dari narapidana sebanyak 94 orang dan tahanan sebanyak 232 orang. Sementara itu, warga binaan yang terjerat kasus korupsi 60 orang, untuk kasus narkoba 90 orang dan sisanya yang terjerat kasus lainnya 175 orang.

"Dari 325 warga binaan ini, untuk laki-laki sebanyak 305 dan untuk wanita sebanyak 20 warga binaan," katanya lagi.

Budi menjelaskan untuk meminimalisir ‎over kapasitas tersebut, dan pemindahan ini hanya dilakukan terhadap sejumlah tahanan yang sudah divonis pengadilan serta pemindahan tahanan tersebut juga melihat masa tahanan, seperti pada bulan ini saja sudah dua kali pihaknya memindahkan tahanan ke Lapas (lembaga Pemasyarakatan) Tanjungpinang.

"Meskipun sering melakukan pemindahan ke Lapas, namun tahanan yang masuk Kerutan dari hari kehari semakin banyak," ungkapnya.

Sementara itu, saat ditanya mengenai adanya penambahan kapasitas ruangan, Budi menyatakan bahwa dulunya pernah ada rencana pihak Rutan sendiri, tetapi tida diizinkan karena bangunan Rutan ini merupakan Cagar Budaya Kota Tanjungpinang.

"Kita ada rencana dulu, tapi karena bangunan ini termasuk cagar Budaya Tanjungpinang, maka kita urungkan," ‎pungkasnya.

Editor: Dardani