Inilah Program Prioritas Lis-Syahrul di Tahun Terakhir Masa Jabatannya
Oleh : Habibi Khasim
Sabtu | 05-11-2016 | 10:26 WIB
Paripurna-kua-ppas-tpi1.jpg

Rapat Paripurna Pidato Penyampaian Nota Pengantar Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Tanjungpinang 2017. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tahun 2017 merupakan tahun terakhir pemerintahan Lis Darmansyah-Syahrul akan berakhir. Tepatnya Januari 2018, masa jabatan Lis-Syahrul sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang akan berakhir.

Dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2017, yang merupakan tahun terakhir masa jabatan pasangan Lis-Syahrul, Lis berharap visi misinya tercapai sesuai ditargetkan.

Dalam pidatonya saat rapat paripurna penyampaian nota pengantar KUA-PPAS APBD Tanjungpinang 2017, Jumat (4/11/2016), Lis mengatakan, kebijakan umum APBD 2017 menitikberatkan pada penguatan dan peningkatan kualitas pembagunan di berbagai bidang dalam rangka pencapaian visi dan misi Kota Tanjungpinang 2013-2018 menuju Tanjungpinang gemilang.

"Ini dituangkan dalam bentuk program prioritas daerah, yaitu optimalisasi sektor pendidikan dan kesehatan sebagai modal dasar pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing," tuturnya. 

Kemudian, tambah Lis, pemantapan pembangunan infrastruktur wilayah melalui pembangunan berkeadilan dengan fokus penyelesaian pembangunan pelayanan dasar.

APBD 2017, lanjut Lis, akan digunakan untuk menumbuhkan ekonomi regional yang berbasis komoditi lokal melalui pendekatan manajemen berasaskan kearifan lokal yang mendorong sektor ekonomi andalan, khususnya pedagangan dan pariwisata.

"Pengembangan produk unggulan dengan mengutamakan koperasi dan UMKM."Penguatan dukungan daya tampung lingkungan hidup, konversi alam dan penanganan persampahan secara terpadu, serta pengurangan potensi ancaman bencana," ujarnya lagi.

Point terakhir adalah penguatan kapasitas kelembagaan daerah sebagai optimalisasi tata kelola pemerintah yang good governance dan peningkatan kualitas pelayanan publik, serta pemberdayaan budaya lokal dan pengembangan destinasi wisata daerah.

"Untuk kebijakan prioritas untuk dilaksanakan dan dianggarkan antara lain, pembangunan pusat kuliner yang akan dibangun di sekitar kawasan Melayu Square. Pelasanaan pembanguinan ini merupakan lanjutan beberapa rencana pembangunan strategis yang ditunda atau tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2016 dikarenakan keterbatasan anggaran," terang Lis.

Yang kedua, peningkatan sarana dan prasanran Pulau Penyengat sebagai kawasan destinasi wisata religi terpadu dan sebagai world herritage (warisan dunia). Ketiga, pembangunan serta rehabilitasi sarana dan prasarana olahraga dalam rangka menghadapi kota Tanjungpinang sebagai tuan rumah pelaksanaan Porprov tahun 2018.

"Dan yang terakhir pembangunan sarana prasarana Pemerintah daerah sebagi bentuk pelayanan prima kepada masyarakat," kata lis. (*)

Editor: Yudha