Tiga Negara Meriahkan Internasional DBR Tanjungpinang 2016
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 21-10-2016 | 16:50 WIB
dragonboat.jpg

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah saat meresmikan Internasional Dragon Boat Race 2016. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak tiga negara ikut bertanding dalam event Internasional Dragon Boat Race (DBR) Tanjungpinang 2016. Ketiga negara tersebut adalah, Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura. Seluruh kontingen akan berlaga di Perairan Sungai Carang Hulu Riau Jembatan Engku Putri Tanjungpinang, mulai 21 s.d 23 Oktober 2016.

 

Untuk kontingen dari Malaysia, mengirimkan beberapa peserta yang berasal dari Johor dan Pulau Pinang. Untuk peserta dari dalam negeri, ada sebanyak 7 kabupaten/kota diluar Provinsi Kepri, seperti Jambi, Pekanbaru, Padang, Indragiri Hilir, Pelalawan Riau, Jakarta dan Kabupaten Batanghari, selebihnya peserta dari Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepri.

Festival Dragon Boat Race 2016 itu secara resmi dibuka oleh Deputi Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, Prof.DR. I Gede Pitane, Jumat (21/10/2016) di Sei Carang, Tanjungpinang.

Deputi Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata, I Gede Pitane, memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota (pemko) Tanjungpinang yang telah berhasil melaksanakan event ini secara rutin.

" Event ini suatu keberhasilan yang luar biasa, seandainya ada 20 Kabupaten/Kota memiliki semangat yang sama seperti Kota Tanjungpinang, maka target 20 juta wisatawan akan tercapai," ujarnya.

Menurut I Gede Pitane, event dragon boat race membawa dampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor wisata dan ekonomi dalam daerah.

"Saya yakin event ini akan mengangkat Kota Tanjungpinang sebagai tujuan pariwisata di tingkat global, karena Tanjungpinang sangat potensial dalam wisata budaya, bahari, dan kreatifitasnya," Kata I Gede Pitani, sebelum membuka acara itu secara resmi.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, mengatakan dragon boat race yang Pemko Tanjungpinang adakan berturut-turut selama tiga tahun di Sungai Carang dimaksud untuk mempromosikan salah satu sejarah bangsa Melayu di Kota Tanjungpinang, selain Pulau Penyengat.

"Sungai Carang mempunyai filosofi sejarah bangsa Melayu, dan merupakan salah satu aset di Kota ini yang patut kita jaga dan kita lestarikan," tutur Lis.

Dikatakan Lis, perlombaan bahari seperti dragon boat race ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menggaet wisatawan datang ke Kota Tanjungpinang, event tahunan ini, sudah dikenal hingga mancanegara, tentunya akan meningkatkan sektor pariwisata dan mendongkrak perekonomian di Kota Gurindam ini.

"Mudah-mudahan, melalui dragon boat race, akan mampu meningkatkan destinasi wisata di Kota ini, sekaligus melahirkan atlet-atlet dayung yang bisa berprestasi, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Mari kita sukseskan event ini, kita lestarikan dan kita jaga budaya di Kota tercinta ini," ajak Walikota

Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Tengku Said Arif Fadillah menyampaikan, bahwa Kepri sebagai poros pariwisata dan wisata bahari harus memaksimalkan potensi yang ada, karena Kepri telah ditunjuk oleh Kementrian Pariwisata RI sebagai kawasan tujuan wisata.

"Karena itu, saya sangat mengapresiasi langkah dan komitmen Kota Tanjungpinang dengan adanya event dragon boat race ini, sebab event ini telah mengilhami beberapa daerah yang ada di Indonesia, sebagai salah satu upaya menggenjot kunjungan wisatawan ke daerah ini," katanya.

Sebelum melepas peserta dragon boat race, dilakukan penyerahan piala bergilir Gubernur Kepri, dari pemenang lomba tahun 2015 yaitu Jambi, kemudian diserahkan kepada Sekretaris Daerah Provinsi Kepri, dan selanjutnya di serahkan kepada Wali kota Tanjungpinang yang nantinya dipegang oleh Kepala Dinas Pariwisata, Juramadi Esram, untuk diperebutkan kembali oleh para peserta bersama uang Rp. 150 juta yang disediakan Pemerintah.

Editor: Dardani