Pemko Tanjungpinang Tekan Inflasi dengan Sembako Sumbangan Bea Cukai
Oleh : Habibie Khasim
Selasa | 18-10-2016 | 14:26 WIB
Barang-hibahan-BC.gif

Sembako hibahan BC Batam untuk Pemko Tanjungpinang (Foto: Habibie Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang melaui Tim Pengendalian Inflasi Daerah terus berupaya menekan laju inflasi. Hal itu pun dibahas secara intens bersama Bank Indonesia, BUMD dan instansi terkait untuk menyusun strategi guna mengantisipasi lonjakan inflansi. 

Nah, karena bulan ini, Pemko mendapatkan hibah dari Bea Cukai, maka Pemko menggunakan hibahan tersebut untuk menekan inflasi sementara.

Dalam rapat yang diadakan di Ruang Rapat Lt 2, Kantor Walikota Tanjungpinang, Senggarang tersebut, Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan, Ali Hisyam, mengatakan berkenaan dengan hibah beras, gula dan bawang dari Bea cukai Batam dan Karimun, barang-barang tersebut akan didistribusikan kepada rumah tangga sasaran di Tanjungpinang.

Ali berharap, pendistribusian hibahan tersebut nantinya mampu memberi efek terhadap laju inflansi, di mana kebutuhan dari rumah tangga sasaran bisa disuplai melalui hibah yang ada.

Dari data yang ada, Evaluasi catatan pergerakan inflasi kota Tanjungpinang bulan September sebesar 0,13 persen. Peningkatan inflasi yang  terjadi masih dipengaruhi oleh dampak curah hujan yang tinggi (fenomena La Nina).

Terkait antisipasi peningkatan inflansi selain pendistribusian hibahan gula dan bawang, TPID mengindikasikan rencana aksi 4K, yaitu memastikan ketersediaan pasokan komuditias, menjaga kelancaran distribusi, memastikan keterjangkauan harga dan melakukan komunikasi kebijakan pengendalian inflasi.

"Ini dijadwalkan selama 3 bulan sampai dengan bulan Desember. Kita akan melakukan pemantauan secara rutin dan mendorong pedagang untuk mempersiapkan buffer stock, mendorong gerakan urban farming yang lebih masif. Mengadakan press release mengenai perkembangan harga melalui optimalisasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) dengan media publikasi RRI yang dikoordinasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Tanjungpinang," terang mantan Sekretaris Dewan Tanjungpinang tersebut.

Sementara itu, Yuda, perwakilan Bulog Kota Tanjungpinang memastikan, ketersediaan beras di pasaran terpenuhi sampai bulan Maret 2017. Melalui rapat ini, Bulog juga mengimbau masyarakat yang ingin menjadi distributor beras premium bisa melakukan kerja sama dengan Bulog.

Kemudian, Teguh, perwakilan Disperindag Tanjungpinang mengatakan, bahwa pihaknya akan berupaya untuk membuka outlet di setiap kelurahan agar dapat menjual gula murah. Hal ini nantinya akan bersinergi dan bekerja sama dengan Bulog.

Editor: Udin