Diduga Kesulitan Ekonomi, Buruh Lepas Ini Nekat Gantung Diri di Kamar Mandi
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 17-10-2016 | 08:12 WIB
Ilustrasi-bunuh-diri-ok1.jpg

Ilustrasi gantung diri. (Foto: Net)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Diduga karena himpitan ekonomi, seorang buruh lepas di Tanjungpinang, Fani (35), nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar mandi rumah kosnya di Bukit Semprong, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Sabtu (15/10/2016).

Fani pertama sekali ditemukan oleh istrinya, Azuhura, sudah tak bernyawa tergantung dengan kawat bekas hanger baju yang diluruskan dan disambung, sekitar pukul 22.00 Wib.

Kapolsek Tanjungpinang Barat AKP Paten Tarigan mengatakan, orang yang pertama menemukan korban gantung diri di dalam kamar mandi adalah istri korban, sekitar pukul 22.00 Wib.

"Awalnya, korban Fani ‎yang merupakan buruh harian lepas, bertengkar dengan istrinya karena kebutuhan rumah tangga dan sewa kos yang hingga saat ini belum tersedia," ujar Kapolsek.

"Mungkin kesal dengan uacapan istri dengan kondisi dirinya yang belum dapat kerja, akhirnya korban pergi ke kamar mandi, dan saat itu istri korban juga tidak terlalu peduli," tambahnya.

Namun karena kelamaanm lanjutnya, lalu istri korban mencoba membuka kamar nandi, namun terkunci dari dalam. "Dan ketika diintip dari luar, ternyata istrinya melihat korban sudah tergantung," sebut Paten.

Saat itu, istri korban langsung menjerit dan minta tolong kepada warga lainnya. Dan saat itu juga dilaporkan ke Polsek Tanjungpinang Barat. "Saat kita temukan, korban masih tergantung dengan kawat hanger yang disambung, diikat pada sebuah tiang di dalam kamar mandi," ujar Kapolsek.

Dengan dibantu sejumlah warga, tambah Paten, jasad Fani diturunkan dan dibawa ke RSUD Tanjungpinang ‎guna dilakukan visum. Dan untuk proses penyelidikan guna mengetahui penyebab kematian korban, Polsek Tanjungpinang Barat juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi termasuk istri korban.

"Indikasi sementara, korban nekat gantung diri karena himpitan ekonomi. Tapi untuk lebih memastikan, kami masih melakukan lenyelidikan," ujarnya. (*)

Editor: Dardani