Pemko Tanjungpinang Minta UNHCR Dampingi Deteni Pencari Suaka
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 14-10-2016 | 08:38 WIB
rudenimtanjungpinang.jpg

Gegung Rudenim Tanjungpinang. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang meminta UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) mendampingi deteni di Tanjungpinang. Pasalnya, dikhawatirkan para deteni menyebarkan paham radikalisme yang dapat mempengaruhi masyarakat Kota Gurindam itu.

"Kami khawatir para deteni ini membawa dan menyebarkan paham radikalisme yang dapat memengaruhi masyarakat Kota Tanjungpinang," kata Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, saat diwawancara,Kamis (13/10/2016).

Menurut Syahrul, keberadaan pengungsi asal Timur Tengah ini harus mendapat perhatian, karena komunikasi yang terjalin dengan masyarakat menimbulkan banyak kekhawatiran. Dalam kesempatan itu juga, Syahrul mengeluhkan tentang Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) yang terletak di tengah kota.

"Gedung Rudenim juga letaknya di tengah kota dan eksisting di tengah masyarakat, menurut saya kurang etis sebenarnya," ujar Syahrul di Kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Syahrul mengatakan bahwa Pemko Tanjungpinang sangat terbuka terhadap kedatangan deteni sebagai sesama manusia. Tapi, ia meminta sebagai seorang pendatang para deteni tetap mematuhi norma agama yang ada.

Terkait kunjungan perwakilan UNHCR dari Jakarta ke Tanjungpinang, Syahrul mengaku siap memberikan dukungan berupa alokasi lahan untuk membangun gedung rudenim di lokasi khusus.

"Seperti pembangunan Camp Vietnam di Gawang Batam. Kami bisa menyiapkan lahan untuk para deteni di Tanjungpinang," tuturnya.

Di sisi lain, Syahrul meminta detensi yang memiliki keterampilan bisa bekerjasama dengan Pemko Tanjungpinang guna berbagi ilmu dan keahlian antar sesama.

"Kita sudah minta, kalau ada segera diinfokan ke kita, nanti kita fasilitasi untuk memberikan ilmu dan keterampilan kepada masyarakat Tanjungpinang," ujarnya.

Editor: Dardani