Usman Taufik Menilai Ada Kejanggalan dari Kematian Anaknya
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Kamis | 18-08-2016 | 18:14 WIB
Usman-Taufik.jpg

Usman Taufik, ayah kandung Aseul Alfalak (20) yang ditemukan tewas di komplek Bincen yang ditemui di Pengadilan Negeri Tanjungpinang (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Usman Taufik, ayah kandung Aseul Alfalak (20) yang ditemukan tewas di belakang Asrama Putri Mahasiswa Lingga di Komplek Bintan Center, mengatakan adanya kejanggalan atas kematian putranya yang tidak wajar beberapa hari yang lalu. 

Hal itu disampaikannya usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Kamis (18/8/2016) dalam perkara pengadaan baju Linmas Satpol PP Provinsi Kepri.

"Saya sangat curiga dan tidak terima adanya botol miras di situ, setelah itu sendal anak saya tersusun rapi di situ, contohnya saja orang jatuh pastinya sendalnya tidak jauh dari tempat orangnya, ini sangat jauh," ujar Usman Taufik

Usman Taufik merasa sangat miris karena anaknya meninggal di tempat kotor seperti itu, dan sangat menyayangkan‎ karena dari tempat anak ditemukan meninggal, terlihat jelas botol miras itu tergeletak sangat jauh.

"Tidak hanya itu, pada tubuh anak saya, tepatnya di bagian lengan atas sebelah kiri dan pergelangan tangan kiri terdapat luka bakar yang gosong, selain itu terdapat luka memar di bagian pinggang belakang dan terlihat jelas," ungkapnya

Menurutnya, ketika pihak kepolisian menanyakan apakah akan dilakukan otopsi terhadap jasad anaknya, dirinya mengatakan akan melakukan otopsi, tetapi pada saat dirinya dan istrinya pergi untuk melihat jasad anaknya di RSUP Tanjungpinang, salah satu dokter mengeluarkan jasad anaknya dari lemari pendingin mayat dan menjelaskan beberapa tindakan apabila dikukan otopsi. Akhirnya dirinya tidak terima dan membatalkan jasad anaknya untuk diotopsi.

"Orangtua  mana yang mau anaknya dipotong-potong seperti dibelah kepalanya dan diambil otaknya, jantungnya dibelah, apalagi istri saya setelah mendengar penjelasan  seperti itu langsung menolak," katanya.

Namun begitu, Usman Taufik mengucapkan, ketika di Rumah Sakit untuk melihat jasad anaknya, tidak ada mencium bau minuman keras. Bahkan dia menduga saat meninggal anaknya itu menahan sakit yang teramat sangat. Hal itu terlihat dari gigi anaknya yang tertutup dengan rapat dan tangan digenggam dengan kencang.

"Kecurigaan tidak hanya itu saja, terlihat jelas ‎pada pakaian yang tidak ada robekan sedikitpun," jelasnya.

Dari hasil visum kedokteran mengatakan, luka bakar yang terdapat pada pangkal lengan ‎sebelah kiri itu adalah luka baru dan luka lama yang terdapat di dagu. Terkait dengan hasil visum secara tertulis belum diberikan kepada keluarga.

"Saya berharap kepada kepolisian untuk mengungkap penyebab kematian ‎anak saya karena terdapat banyak kejangalan," pungkasnya.

Editor: Udin