Calo Tiket Kerap Bermain dengan Oknum Pejabat Anambas untuk SPPD
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 29-07-2016 | 19:26 WIB
ferry-voc-batavia.jpg

Ferry cepat VOC Batavia (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Calon penumpang ferry cepat VOC Batavia maupun Trans Nusantara yang melayani rute Tanjungpinang-Letung-Tarempa mengeluh untuk mendapatkan seat. Pasalnya, ketika masyarakat memesan tiket ke PT Rempang, penjual selalu mengatakan seat sudah penuh.

"Ketika ingin kembali ke Tarempa, untuk memesan tiket kepada PT Rempang selalu bilang seat udah penuh. Padahal kalau kita langsung ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, seat masih ada yang kosong. Ini pasti ada permainan antara PT Rempang dengan calo tiket," ujar Indra Syahputra, salah satu tokoh masyarakat Anambas, Jumat (29/07/2016).

Indra menegaskan, calo tiket ferry itu harus segera diusut, karena sangat menyusahkan calon penumpang dan hanya menguntungkan diri sendiri.

"Ini sudah jelas merugikan masyarakat yang ingin kembali ke Anambas. Ini harus diusut, jangan sampai dibiarkan merajalela. Ini juga akan menghambat tamu yang akan berkunjung ke Anambas, bila tamu sudah berencana berangkat, tetapi calo bermain, tentu tamu itu pasti batal ke Anambas. Hal seperti itu sudah kerap terjadi. Ini harus diusut bila perlu dilaporkan saja kepada Polisi," tegasnya.

Sementara,Fadhil Hasan mengatakan, penjual tiket Anambas maupun calo tiket Tanjungpinang kerap bermain dengan Pejabat Anambas.

‎"Ada oknum yang memegang sampai 10 tiket, dikeluarkan ketika menjelang ferry berangkat. Otomatis tiket itu tidak laku, sisa tiket itu diambil pejabat ini, untuk pertanggungjawaban perjalanan dinas. Orangnya tidak ada berangkat, tetapi uang perjalanan dinas ditagih. Ini disebut laporan perjalanan dinas fiktif," terangnya.

"Itu sudah rahasia umum para pejabat Anambas, mereka bermain dengan calo tiket. Tidak hanya oknum pejabat eksekutif, oknum pejabat legeslatif juga ada yang bermain. Kami harapkan Bupati dan Wakil Bupati, jeli melihat kondisi ini. Jangan sampai itu terus terjadi," tambahnya.‎

Editor: Udin