Ini Janji Donald Trump Jika Jadi Presiden AS
Oleh : Redaksi
Sabtu | 23-07-2016 | 09:50 WIB
donald_trump_melaniabygetty.jpg

Donald Trump dan istri. (Foto: Getty)

BATAMTODAY.COM, Ohio - Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump bersumpah untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi AS.

 

 

Trump mengutarakan hal itu dalam pidato sambutannya dalam Konvensi Partai Republik di Cleveland, Ohio, Jumat (22/07).
"Kejahatan dan kekerasan yang saat ini menimpa bangsa kita akan segera berakhir," tegasnya.

Di hadapan pendukungnya, Trump juga berjanji akan mengantarkan era baru bagi AS dan memprioritaskan orang-orang biasa.
Trump resmi menjadi calon presiden AS dari Partai Republik.

Lawan politik Trump, keluarga Bush yaitu dua mantan presiden, George HW Bush dan George W Bush, tidak menghadiri konvensi karena sejak awal menolak mendukung Trump. Acara konvensi ini juga diboikot oleh para politikus senior Partai Republik, seperti Mitt Romney.

Trump juga menyerang pesaingnya, calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang disebutnya telah menyebabkan "kematian, kehancuran, terorisme, dan kelemahan" negara.

Berbicara sekitar satu jam, dia mengatakan keamanan negara saat ini terancam oleh kelompok radikal Islam, imigran gelap dan angka perdagangan yang merugikan pekerja dalam negeri.

"Kami akan memimpin negara kami kembali aman, sejahtera, dan damai," katanya. "Kami akan menjadi negara yang murah hati dan hangat. Tapi kami juga akan menjadi sebuah negara hukum."

Dalam pidatonya, dia berjanji untuk membangun "dinding perbatasan raksasa" untuk menghentikan pendatang ilegal, obat bius dan kelompok kriminal.

Trump juga menyerang pesaingnya, calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang disebutnya telah menyebabkan "kematian, kehancuran, terorisme, dan kelemahan" negara.

Dalam pidatonya, dia berjanji untuk membangun "dinding perbatasan raksasa" untuk menghentikan pendatang ilegal, obat bius dan kelompok kriminal.

Trump juga menuduh Presiden Barack Obama gagal dalam menyelesaikan masalah pendidikan, lapangan pekerjaan dan kejahatan di AS.

Ketua tim kampanye Hillary Clinton, John Podesta, menganggap isi pidato Trump dapat memecah-belah AS.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani