BPS Cakap, Penduduk Miskin Kepri Bertambah di Kota dan Desa
Oleh : Roland Hasudungan Aritonang
Selasa | 19-07-2016 | 11:14 WIB
Panususnan-Siregar.jpg

Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar (Foto: Roland Hasudungan Aritonang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) mencatat, jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Provinsi Kepri pada bulan Maret 2016 mengalami kenaikan sebesar 5.578 orang dari bulan September 2015.

"Itu terlihat dari jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan Maret 2016 sebanyak 120.412 orang dan untuk bulan September 2015 sebanyak 114.834 orang‎," ujar Kepala BPS Kepri, Panusunan Siregar saat melakukan rilis di Kantor BPS Tanjungpinang, Senin (18/7/2016).
‎‎
Panusunan menjelaskan, ‎naiknya penduduk miskin di Kepri juga disertai dengan kenaikan jumlah penduduk miskin di daerah kota dan perdesaan.‎

"Penduduk miskin di pedesaan bertambah sebanyak 886 orang. Dari 31.747 orang pada September 2015 menjadi 32.633 orang pada Maret 2016‎, sedangkan untuk daerah perkotaan bertambah sebanyak 4.692 orang. Dari 83.087 orang pada September 2015 menjadi 87.779 orang pada Maret 2016," papar Panusunan Siregar. ‎

Dalam rilisnya, BPS menyatakan peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan).

Pada Maret 2016, sumbangan peranan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 67,42 Persen, sedangkan sumbangan garis kemiskinan bukan makanan terhadap garis kemiskinan pada bulan Maret 2016 sebesar 32,58 persen.

‎Dia menjelaskan, komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan adalah bursa, rokok kretek filter, kue basah dan telur ayam ras, sementara itu komoditas yang bukan makanan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan adalah biaya perumahan, listrik dan bensin baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

"Kendati demikian, selama periode September 2015 sampai Maret 2016, indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan penurunan di perkotaan, ‎sedangkan di daerah pedesaan mengalami kenaikan," pungkasnya

Editor: Udin