Dinas Kesehatan Klaim Kepri Bebas dari Vaksin Palsu
Oleh : Charles Sitompul/Habibi
Sabtu | 16-07-2016 | 15:36 WIB
vaksin-palsu.jpg

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana mengatakan Provinsi Kepri dan 7 kabuptaen/kota, bebas dari penyebaran vaksin palsu sebagaimana yang terjadi di Jakarta dan Jawa. Dari 40 Unit pelayanan yang diperiksa BPOM Kepri, hanya satu botol ditemukan di sebuah klinik di Batam.

 

"Sebanyak 40 unit pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, posyandu di Kepri, bebas dari vaksin palsu. Kemarin hanya 1 botol di salah satu klinik ditemukan di Batam, yang masuk ke data Kementerian Kesehatan dan sudah ditindaklanjuti," kata Tjetjep kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (16/7/2016).

Dari hasil investigasi BPOM, tambah Tjetjep, klinik di Batam tersebut, membeli dari seorang distributor tidak resmi, dan tempat distributornya juga sedang ditelusuri.

Sedangkan, sejumlah rumah sakit swasta dan klinik lain, serta rumah sakit pemerintah, puskesmas dan posyandu di Kepri, dropping kebutuhan vaksinnya dilakukan oleh pemerintah, demikian juga di kabupaten/kota.

"Jadi seluruh vaksin yang ada di sejumlah tempat kesehatan swasta di Kepri, didrop oleh pemernitah secara gratis, dan mereka (Unit Pelayanan-Red) tidak menjual, tetapi hanya memungut jasa dokter yang melakukan vaksinasi," ujarnya.

Selain itu, Tjetjep juga telah meminta seluruh unit pelayanan kesehatan di Kepri, agar membuka konter keluhan dan konsultasi agar masyarakat dapat mengeti dan dan tidak khawatir.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Provinsi Kepulauan Riau, Setia Murni memastikan hal yang sama. Dia mengatakan, pihaknya telah menyisir kawasan Batam, Karimun dan Tanjungpinang tidak ada indikasi vaksin palsu.

Sementara itu dari kabupaten/kota lainnya, dari laporan Dinas Kesehatan masing-masing, pun tidak ditemukan peredaran vaksin palsu yang menghebohkan dunia kesehatan di Indonesia tersebut.

"Kita sudah keliling, selain itu minta Dinas Kesehatan kabupaten/kota mengecek, tidak ditemukan vaksin palsu. Semoga dikemudian hari juga aman, kalau ada akan kita tindak tegas," ujar Setia Murni saat dihubungi, Sabtu (16/7/2016).

Murni mengatakan, vaksin palsu ini memang baru beredar di daerah Jabodetabek saja. Memang tidak menutup kemungkinan juga beredar di Kepri. Akan tetapi, dia memastikan bahwa vaksin palsu tidak atau belum ditemukan di Kepri.

"Sejauh kami menyisir ke rumah sakit, apotek, dan toko obat, tidak ditemukan. Dinkes masing-masing kabupaten/kota juga mengatakan tidak ditemukan vaksin palsu ini. Akan tetapi, kita harapkan masyarakat waspada dan pastikan benar obat-obatan yang digunakan atas rekomendasi dokter," ujar Setia Murni.

Editor: Dodo