Sistim Online, Cara Efektif Basmi Titip Menitip di Penerimaan Siswa Baru
Oleh : Habibi
Rabu | 08-06-2016 | 13:58 WIB
hendy-amerta.jpg

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Hendy Amerta.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Penerimaan siswa baru sebentar lagi akan dimulai, ada desas desus yang mengatakan para pejabat, saudara kepala sekolah, orang kaya, telah memberikan panjar kepada pihak sekolah sejak dini agar  dapat 1 kursi masuk di sekolah "favorit".

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tanjungpinang, Hendy Amerta tidak menampik adanya praktik seperti itu, dan jika memang tidak ingin adanya titip-titipan, Dinas Pendidikan harus mengoptimalkan pendaftaran dengan sistim online, dan tegas dengan aturan yang telah dibuat.

"Sistim online adalah jawabannya, kalau sekarang masih bisa titip menitip, karena masih manual, kalau sudah online masyarakat tidak bisa cakap lagi, karena sudah sesuai sistim, ada yang daftar lewat belakang meja, namanya dipastikan tidak masuk, karena jumlah siswa dan jumlah kursi telah ditentukan dengan sistim online. Ini yang harus Pemerintah optimalkan," ujar Hendy saat dihubungi Rabu (8/6/2016).

hendy mengatakan, pengalaman saat dia melakukan study banding ke Surabaya untuk penerimaan siswa baru ini memang cukup baik. Dia mengatakan, saat penerimaan siswa baru, pemerintah tegas dengan sistim yang telah dibuat, tidak ada titipan, orangtua juga tidak bisa berkomentar apa-apa, karena semuanya sudah menggunakan sistim yang teratur dan sesuai standar.

"Di sana kepala sekolah, guru dan kepala dinas sudah tenang-tenang saja, tidak perlu kerja banyak, tidak bisa diintervensi kepala daerah, tidak bisa menerima suap, tidak bisa terima amplop di belakang meja, karena sistimnya tegas dan jelas. Ini yang harusnya kita terapkan, makanya Disdik harusnya mengoptimalkan penggunaan sistim online ini," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Untuk sekarang ini, memang pemerintah tidak bisa tegas, itu dikarenakan orangtua yang terkadang ngeyel mencari sekolah favorit. Sehingga mereka yang di timur sana harus bersekolah di wilayah barat. dan memang diakui Hendy sekolah di wilayah timur sangat minim, khususnya untuk jenjang SMA dan SMK. Ini juga yang harusnya menjadi perhatian kepala daerah dan kepala dinas pendidikan. Karena memang, jika ingin menerapkan sistem, tentu harus melihat keadaan fisik dan kemampuan terlebih dahulu.

"Gunakan sistem rayon, tapi sekolah masih minim di timur, itu gimana? Ya memang ada kemudahan, dibagi-bagi, tapi daerah Timur ini padat, sekolah yang ada sekarang tidak cukup. Inilah PR kita bersama, mudah-mudahan ada solusi nantinya, kita sedang berjuang," ujar Hendy.

Penerimaan siswa baru akan dilaksanakan pada tanggal 13 Juni hingga 18 Juni, penerimaan masih dengan sistem rayon meskipun di kawasan Tanjungpinang Timur masih minim sekolah. Namun perbedaannya, tahun ini pendaftaran dapat langsung ke sekolah, tidak perlu ke dinas lagi.

Editor: Dodo