Begini Cara Nurdin Basirun Sikapi Defisit Anggaran di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 02-06-2016 | 13:50 WIB
musrenbang-kepri-2016.jpg

Gubernur Nurdin Basirun saat menyampaikan sambutan dalam Musrenbang RPJMD Kepri 2016-2021 di Dompak. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun menegaskan ada banyak cara untuk mewujudkan pembangunan di Kepri. Nurdin juga tidak ingin persoalan defisit anggaran menjadi kendala dalam membangun, karena pemotongan anggaran tidak berarti menihilkan anggaran sehingga ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Hal ini disampaikan Nurdin dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kepulauan Riau 2016-2021 di aula kantor Gubenur Dompak, Tanjungpinang, Kamis (2/6/2016).

“Tidak ada alasan apapun yang bisa menghalangi pembangunan di Kepri, termasuk persoalan defisit anggaran. Walaupun anggaran dipotong, masih ada cara lain yang bisa kita lakukan, seperti membuang anggaran kegiatan yang tidak diprioritaskan dan sebagainya. Dengan demikian kita justru bisa bekerja secara efektif dan efesien dengan mengutamakan kegiatan yang menjadi skala prioritas,” kata Nurdin di hadapan para stakeholder yang akan ikut membahas arah pembangunan Kepri selama lima tahun ini.

Dari pelaksanaan Musrenbang RPJMD 2016-2021 ini, Nurdin juga berharap agar bisa menjadi jawaban atas apa yang akan menjadi mimpi bersama masyarakat Kepulauan Riau selama lima tahun kedepan. Sehingga ada perubahan kearah positif yang signifikan, sebagaimana yang diharapkan.

Beberapa hal yang menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Kepri, sebagaimana diutarakan mantan Bupati Karimun ini diantaranya masih seputar listrik dan air. Selain itu, Pemerintah juga fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dengan tujuan agar bisa mengelola secara profesional segala sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kepri.

"Pembangunan SDM ini hal yang paling penting. Kita memiliki banyak sekali potensi yang tersebat diseluruh Kabupaten dan Kota. Hal ini jika tidak didukung dengan SDM yang siap, maka percuma saja. Kita mau, apa yang menjadi kekayaan kita, harus kita yang mengolah," ujar Nurdin.

Masih meurut Nurdin, Indonesia, terkhusus Kepulauan Riau yang berada di garis terdepan dan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura harus membangun trademark yang bisa menumbuhkan kewibawaan anak bangsa.

Sehingga masyarakat Indonesia, khususnya Kepri, tidak ada lagi yang dipandang sebelah mata ketika berkunjung ke Malaysia atau negara lainnya. “Kita ini negara besar. Kekayaan kita berlimpah, tapi masyarakatnya tidak dihargai saat datang ke negara tetangga. Oleh sebab itu, kita harus sama-sama menumbuhkan kewibawaan bangsa kita ini," tegas Nurdin.

Pada momen yang sama, Syarafuddin Aluan yang mewakili pimpinan DPRD Kepri mengatakan, dari Musrenbang RPJMD ini Pemerintah Provinsi Kepri diharapkan bisa merumuskan program yang benar-benar menjadi skala prioritas. Penyusunan juga harus dilakukan dengan seefektif dan seefesien mungkin.

"RPJMD Kepri harus disusun berdasarkan isu yang strategis seperti potensi pariwisata, perekonomian, perindustrian dan sebagainya. Lakukan hal ini dengan efektif dan efesien serta kedepankan yang menjadi skala prioritas," kata Aluan dalam sambutannya.

Musrenbang RPJMD 2016-2021 ini dihadiri oleh seluruh SKPD dilingkungan Pemprov Kepri , instansi vertikal dan BUMN, Bupati dan Wali Kota se-Kepri, Kepala Bappeda se-Kepri, Lembaga Adat, pers, LSM hingga para tokoh masyarakat.

Editor: Dodo