Inilah 97 Komoditi Pemicu Deflasi Tanjungpinang April 2016
Oleh : Roland Aritonang
Selasa | 03-05-2016 | 10:02 WIB
sensusekonomipinang3.jpg

Kegiatan sensus ekonomi di Tanjungpinang. (Foto: Batamtoday.com/Roland Aritonang)

BATAMTODAY.COM,Tangjungpinang -  Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Dumagar Hutauruk, mengatakan, Indek Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang mengalamai penurunan dikarenakan perubahan harga pada 97 komoditi kebutuhan Masyarakat. Inilah yang jadi pemicu terjadi deflasi Kota Tanjungpinang, April 2016. 

 

Menurutnya dari Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang, pada bulan April 2016 dari 124,20 pada Maret 2016 menjadi 122,47 pada bulan ini atau terjadi deflasi sebesar 1,39 persen.

"Sebanyak 61 komoditi atau jasa diantaranya mengalami penurunan harga atau tarif antara lain, bensin, selar cabai merah, sotong, bayam, tarif listrik, kembung, cabai rawit daging ayam ras, tongkol bawang merah, telur ayam ras, kangkung, kacang panjang, belanak, udang basah, pelata, cumi-cumi, baju kaos berkerah," ujar Dumagar, saat rilis di Kantor BPS, Senin (2/5/2016)

Sebaliknya, 36 komiditi lainnya justru mengalami kenaikan harga antara lain bawang putih, kue basah, obat dengan resep, wortel,santan jadi, minuman kesegaraan, minyak goreng, kol putih, gula pasir, tomat buah, bersa, rokok kretek, daging sapi, obat gosok, mobil, kacang tanah, tauge, vitamin, sambal jadi, ayam nugget, ice Cream, pemutih, kecap, shampo, kopi bubuk, pasta gigi, ikan asin belah, dan susu kental manis.

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menurun IHK Kota Tanjungpinang, tercatat empat kelompok mengalami penurunan indeks. Indeks kelompok bahan makanan turun sebesar 4,28 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar turun 0,32, kelompok sandang turun 0,41, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan turun 2,07 persen.

Dari data yang diperoleh laju inflasi year on year di kota Tanjungpinang tercatat sebesar 2,45 persen, dari 23 IHK di Sumatra, tercatat semua kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di kota Sibolga sebesar 1,79 persen dan deflasi terendah terjadi di kota Bungo sebesar 0,12 persen

Editor: Dardani