Inilah Motif Pelaku Habisi Yap Shung Hok
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 01-02-2016 | 17:51 WIB
mayat.jpg
Mayat Yap Shung Hok ditemukan warga di jembatan II Sei Ladi Bintan (Foto : dok BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Mantan Ketua RW 03 Kelurahan Kampung Bugis Senggarang, tersangka J (50) mengaku, nekat membunuh korban Yap Shung Hok yang jasadnya ditemukan nelayan di Jembatan Jalan Lintas Barat Teluk Bintan karena sakit hati.

Kepada wartawan, J mengatakan, korban Yap Shung Hok dibunuh lantaran sakit hati karena ingkar janji  memberikan tanah, dari pengurusan lahan yang dilakukan J ketika menjadi Ketua RW. Selain itu, pelaku yang nekat berbuat keji ini juga beralasan, korban juga sering memaki-maki dirinya.

"Saya sakit hari karena dia ingkar janji dan juga menghina-hina saya. Padahal saya sudah bantu urus surat-surat tanahnya," katanya

Awalnya, kata J lagi, korban Yap Shung Hok telah menjanjikan kepadanya, untuk memberikan tanah seluas 6.000 meter atas jasanya yang telah mengurus surat tanah milik korban seluas 22.000 meter (2,2 ha) di wilayah Sei Ladi atau RW yang dipimpinnya.

Saat itu, tersangka mengaku menjabat sebagai Ketua RW 3 Desa Sei Ladi, Kelurahan Kampung Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota sejak 2014 hingga tanggal 17 Januari 2016.

"Saat itu ia janjikan memberikan tanah di pinggir jalan. Namun setelah surat-surat tanah dan surat balik nama saya urus hingga saya tidak menjabat lagi sebagai RW, dia tidak tepati janjinya," ujarnya.

Karena korban tidak menepati janjinya tersebut, selanjutnya, J bersama rekannya Ms melakukan rencana pembunuhan korban Yap Shung Hok pada, Minggu (24/1/2016).

Dengan menyiapkan parang dan mobil rental jenis Avanza, maka sekitar pukul 19.00 WIB malam, tersangka J  bersama rekannya berinisial Ms tadi, mendatangi rumah korban dan menghabisinya.

Usai membunuh, tersangka J dan rekannya sempat kebingungan beberapa lama untuk membuang mayat korban. Bahkan mobil Avanza yang direntalnya, sempat membawa jasad korban berkeliling-keliling beberapa jam hanya untuk mencari lokasi pembuangan mayat.

"Kami melakukannya hanya berdua, sekitar jam 19.30 WIB malam. Sempat membawanya ke daerah Kawal namun ramai. Akhirnya kembali ke jembatan dua di Sei Ladi dan membuangnya pada pukul 24.00 WIB," ujarnya.


Editor : Udin