Kepri Harapan Tulang Punggung Indonesia
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 02-01-2016 | 08:00 WIB
Peta-Provinsi-Kepulauan-Riau-Lengkap.jpg
Peta Provinsi Kepri. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Provinsi Kepulaun Riau (Kepri) tengah menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Pusat. Wilayah kepulauannya yang strategis diharapkan akan mampu menjadi tulang punggung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kedepan.


Karena alasan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan kerja sama dan koordinasi antara Pemerintah Daerah (Pemda) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) perlu dibangun dan ditingkatkan lagi.

"Kerja sama dengan Kepolisaan, BIN, Imigrasi, Bea Cukai dan TNI harus terus dilakukan untuk menjaga serta memantau deteksi dini menghadapi semua permasalahan di Kepri," kata Tjahjo di Gedung Daerah Kepri, Rabu (30/12/2015).

Kendati hanya 30 persen pulau yang berpenghuni, namun menurutnya dengan jumlah pulau yang sangat besar tingkat kerawanan dari ancaman di Kepri sangat tinggi. Terlebih lagi Kepri terkenal dengan puluhan pelabuhan tikus, sebagai pusat masuknya narkoba, dan Warga Negara Asing (WNA) yang masuk di indonesia.

Selain itu Kepri yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam juga menjadi alasan kenapa keamanan dan kewaspadaan harus ditingkatkan selalu.

"Harus dicatatat tingkat kerawanan dan tingkat kestabilitas nasional juga ditentukan bagaimana kita menjaga stabilitas di Kepri," jelas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

Perlu diketahui bahwa Provinsi Kepri merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari Provinsi Riau, terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 2002 dan merupakan provinsi ke-32 di indonesia.

Secara keseluruhan wilayah di Kepri terdiri dari 2 kota dan 5 kabupaten yaitu Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kep. Anambas dan Kabupaten Natuna.

Kepri memiliki potensi sumberdaya alam mineral, dan energi yang relatif cukup besar dan bervariasi berupa, minyak bumi, gas alam, timah, bauksit, pasir besi, granit, pasir dan kuarsa dan hasil alam lainnya.

Editor: Dardani