Listrik Interkoneksi Molor Lagi, Agung Pasang Target 10 November 2015
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 06-10-2015 | 08:15 WIB
IMG_20151005_120322_edit.jpg
GM PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepaulauan Riau Febi Joko Priharto saat diwawancarai wartawan di Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Penjabat Gubernur Kepri Agung Mulyana, memasang target penyelesaian proyek interkoneksi listrik Batam-Bintan, 10 November 2015, tepat di Hari Pahlawan. 

Target 10 November 2015 didasari atas laporan General Maneger (GM) PLN, Wilayah Riau dan Kepulauaan Riau, yang menyatakan hingga saat ini existing pelaksanaan proyek interkoneksi tahap I. Yaitu, berupa pemasangan kabel dan tower jaringan tegangan tinggi dari pembangkit listrik Tanjung Kasam menuju Gardu Induk (GI) PLTD Tanjungpinang sudah hampir rampung.

"Dari laporan pelaksanaan yang dipaparkan PLN tadi, saat ini kabel interkoneksi Batam-Bintan sudah terpasang dan tinggal pembangunan dan penarikan kabel di Tanjung Talok Kabupaten Bintan," ujar Agung Mulyana pada wartawan usai menggelar pertemuaan dengan GM Wilayah Riau-Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Senin,(5/10/2015).

Dari 20 Tower di Tanjung Talok, sebanyak 17 tower melipiti tower nomor 9-20 sudah selesai dipasang. Kemudian, tower 6 dan 1 juga sudah selesai, tinggal tower 7 dan 8 yang belum. Bulan ini, pelaksanaan pengerjaan dan penarikan kabel dari bawah laut ke slot tower 1-20 dari laut Tanjung Taluk ke gardu Induk PLTD Tanjung Uban akan digesa pelaksanaan pembangunanya.

"PLN menyatakan akhir bulan ini akan selesai, dan saya beri target 10 November 2015 tepat hari pahlawan harus sudah dapat dapat di resmikan," tegas Agung. 

Sementara itu, GM PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepaulauan Riau Febi Joko Priharto mengatakan, khusus section I pembanguna tower dan pemasanga kabel bawah laut dikatakan hingga saat ini sudah selesai dilaksanakan, mulai dari Pulau Ngenag sampai ke Tanjung Talok.

"Di Tanjung Talok-Bintan tinggal 1 tower lagi yang belum dibangun, karena memang lokasi kawasan pembangunan di daerah rawa, dan akan kami gesa bulan ini akan selesai," janjinya. 

Selanjutnya, setalah 50 MW tahap pertama energi listrik Tanjung Kasam dapat dialirkan melalui kabel bawah laut dan tower, dari GI PLTD Tanjung Uban direncanakan pada November 2015 ini, juga akan dapat ditransimi ke Tanjungpinang.

"Dengan selesianya tahap awal pembangunan transimisi bawah laut dan tower ini, nantinya daya akan mulai dialirkan melalui transimisi bawah laut dan tower tegangan tinggi ke Tanjung Uban dan kemudiaan disalurkan menggunakan kabel kabel tegangan menengah 150 KV, di Tanjung Uban, Sri Bintan dan Tanjung Pinang," paparnya. 

Sedangkan untuk pembangunan tower tegangan tinggi untuk membawa 150 MW daya dari Batam ke Tanjung Uban, Gardu Sri Bintan dan Gardu Air Raja, diperkirkaan akan terlaksnakan pada 2017.

Beban Tanjungpinang 55 MW ditambah beban Tanjung Uban 8 MW, hingga baru 60 MW. Sementara total daya yang akan dibawa dari Batam 150 MW diharpakaan akan menjadi solusi permanen mengenai masalah kelistikan di Pulau Bintan.

Saat ini, tambahnya, PLN Juga terus menggesa pelaksanaan pembangunan jaringan tegangan menengah 150 KV untuk menghubungkan Gardu Tanjung Uban, dari Bintan, serta ke GI Air raja di Tanjungpinang.

Dengan dialirkan listrik 50 MW pertama dari GI Tanjung Uban ini, 10 MW direncanakan akan digunakan di Tanjung Uaban, sedangkan sisanya akan digunakan di gardu Sri Bintan, dan sebanyak 13 MW lainya akan masuk ke GI sistim pembangkit Air Raja untuk memenuhi energi listrik Tanjungpinang.

Sedangkan untuk pembangunan section 3, berupa pemasangan tower tegangan tinggi dan GI penampung di di Sri Bintan. Hingga saat ini, sedang dilaksanakan tahapan sosialisasi dan ganti rugi lain, serta pengajuaan izin penggunaan kawasan hutan lindung dari Menteri Kehutanan.

"Target kami untuk section 3, berupa pemasangan tower tegangan tinggi selesai dilaksanakan pada 2017 mendatang. Karena selain mesih melakukan pembebasan lahan, izin penggunaan hutan lindung dari Meneteri Kehutanan juga masih ditunggu," pungkas Febi.

Editor: Dardani