Diduga Dicabuli

KPPAD Kepri Sebut Siswa SLB Tanjungpinang Terima Ancaman dari Guru Pendamping
Oleh : Habibi
Rabu | 16-09-2015 | 13:13 WIB
erry_kppad.jpg
Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau, Erry Syahrial.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau, Erry Syahrial saat dikonfirmasi tentang dugaan pencabulan terhadap siswa sekolah luar biasa (SLB) Kota Tanjungpinang saat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta mengatakan bahwa siswa mendapatkan pengancaman dari guru pendampingnya.

Siswa berprestasi tersebut terlalu takut dengan ancaman yang ditujukan padanya, sehingga kejadian pada bulan Mei 2015 tersebut baru dilaporkan pada September, tepatnya pada Rabu (3/9/2015).

"Ancamannya ya menggertak, minta korban jangan mengadu kepada siapapun tentang apa yang diperbuatnya pada korban," ujar Erry saat dihubungi, Rabu (16/9/2015).

Ery mengatakan, ancaman tersebut belum mengarah kepada perilaku yang ekstrem. Namun, karena perbuatan yang tidak senonoh yang dilakukan pelaku, membuat sikap korban berubah drastis. Selain itu, karena ancaman yang diberikan korban kepada pelaku, membuat penyandang tuna netra tersebut sudah tidak nyaman bersekolah.

"Perilaku sang anak berubah drastis kata orangtuanya, terus dia juga tidak nyaman lagi bersekolah. Kita saat ini sudah di Polda (Kepri), kita harapkan ada titik terang setelah (laporan) ditolak di Polres Tanjungpinang," ujar Erry.

Sebelumnya, siswa berprestasi dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Tanjungpinang diduga dicabuli guru pendampingnya berinisial S saat mengikuti kegiatan Olimpiade Sains Nasional (OSN) di Yogyakarta pada Mei 2015 lalu.


Siswa tersebut diduga dicabuli sebanyak dua kali di kamar hotel oleh S dengan iming-iming akan memberikan kebahagian kepada anak penyandang tuna netra tersebut.

Editor: Dodo