Terkendala Visa, 4 JCH Tanjungpinang Terancam Tak Bisa Berangkat ke Tanah Suci
Oleh : Habibi
Senin | 24-08-2015 | 14:58 WIB
jch-pinang.jpg
Jemaah Calon Haji asal Tanjungpinang saat berangkat ke Batam melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak empat orang jemaah calon haji (JCH) dari Tanjungpinang terancam tidak berangkat ke Tanah Suci, Mekkah karena tersangkut masalah visa.

Alhasil, dari 147 JCH yang telah siap-siap ingin berangkat, harus kehilangan teman "seangkatan" untuk ibadah haji, hingga hanya bersisa 143 JCH saja. Padahal, saat ini JCH Kota Tanjungpinang 2015 sudah mempersiapkan diri untuk berangkat pada kloter pertama dari Embarkasi Kota Batam menuju ke Arab Saudi.

"Jadi, hari ini (Senin, 24/8/2015) jemaah kita yang berangkat dari Tanjungpinang ke Batam hanya 143 orang saja, 4 orang lagi bermasalah pada visanya," kata Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul usai mengantar JCH Tanjungpinang ke Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Senin (24/8/2015).

Syahrul mengatakan, sebenarnya permasalahan visa ini sudah lama dibicarakan Pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi. Masalah tersebut dialami sejumlah JCH di Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Namun, pemerintah sendiri sudah menjaminkan bahwa JCH yang bermasalah pada visa tetap diberangkatkan pada kloter berikutnya.

"Empat orang itu direncanakan berangkat mengikuti kloter dari Riau dan Kalimantan Barat pada 14 September mendatang," ujarnya.

Dikatakan Syahrul, ke-143 orang JCH tersebut akan berangkat pada kloter pertama pada Selasa (25/8/2015). Setiba di Batam, JCH masih akan mendapatkan bimbingan terkait kematangan dalam melaksanakan ibadah haji.

"Di Batam, nanti mereka akan di handle oleh petugas embarkasi. Di sana akan mendapatkan pemeriksaan, baik barang bawaan maupun pemeriksaan kesehatan," tuturnya.

Syahrul juga menuturkan, untuk kesehatan JCH dari Kota Tanjungpinang, saat ini masih aman dari penyakit yang membahayakan. Artinya, penyakit-penyakit yang dialami JCH Tanjungpinang tidak terlalu parah, namun pemerintah tetap memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan.

"Ada 8 orang JCH yang memakai kursi roda. Orang tua biasanya punya penyakit pada pernapasan, tetapi tak terlalu parah," aku Syahrul.

Editor: Dodo