Saat Sani Berdiskusi dengan Wartawan (Bagian II)

Sani Masih Ingin Wujudkan Mimpi Merangkai Transportasi Laut dan Udara di Kepri
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 19-08-2015 | 16:13 WIB
sani-diskusi-wartawan.jpg
Muhammad Sani didampingi Sekda Kepri, Robert Iwan Loriaux saat berdiskusi dengan wartawan di Gedung Daerah Tanjungpinang.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Selain pengentasan kemiskinan, pendidikan, listrik dan air, mimpi merangkai pulau dengan transportasi untuk membuka keterisolasiran sejumlah pulau terluar dan menghubungkan dengan pulau Sumatera dengan transportasi laut yang lancar, perlu dilanjutkan. 

Selama lima tahun Muhammad Sani-Soerya Respationo menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Sani mengakui pihaknya telah meletakkan pelayanan dasar, kebutuhan sarana dan prasarana pembangunan transportasi laut di Kepri. Hal itu ditandai dengan pembangunan dermaga di sejumlah pulau terluar sebagai tempat sandar kapal besar dan kecil.

"Demikian juga, pemenuhan transportasi, dari yang sebelumnya, hanya dua kapal yang melayari pulau terluar di Pulau Tujuh Kabupaten Natuna dan Kepulauan Anambas, saat ini telah bertambah menjadi empat kapal, Sabuk Nusantara 30 dan 39, ditambah dua kapal perintis," kata Sani, saat beramah tamah dengan wartawan di akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Kepri, Selasa (18/8/2015). 
 
Kendati diakui belum maksimal, tetapi dengan empat kapal yang saat ini beroperasi lalulintas orang dan barang dari Tanjungpinang ke Natuna, yang sebelumnya sangat lambat saat ini dalam 10 hari sekali telah ada kapal orang dan barang yang melayani. 

"Dengan transportasi kapal ini, akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan perlu ditambah minimal 5-6 kapal, hingga pelayanan sarana transportasi minimal dalam lima hari sekali, sesuai dengan janji Pemenerintah Pusat 2016 akan ada penambahan dua kapal lagi, hingga dengan 5-6 buah kapal, saya pikir merangkai pulau secara berangsur akan terwujud," kata Sani. 

Selain itu, konektivitas dengan menambah rute kapal roro mulai dari Batam ke Tanjungpinang, kemudian dari Tanjungpinang ke Tanjungbalai Karimun, dan dari Tanjung Balai ke Selat Belia dan selanjutnya ke Mengkaban Pekanbaru, dikatakan juga perlu dilanjutkan.

Konsep serta mimpi kedepan, tambah Sani, pemerintah juga harus memikirkan layanan kapal roro dari Penarik Linggga ke Provinsi Jambi, ‎hingga selain menghubungkan Kabupaten Karimun dengan Pekanbaru, Provinsi Kepri juga terhubung melalui Lingga ke Jambi serta kawasan Sumatera lainnya. 

"‎Kalau hal ini selesai, saya yakin arus barang dari Sumatera ke Dabo Lingga akan menyebar ke sejumlah pulau di Kepri. Bahkan pelayanan kapal roro juga perlu dirancang dari Penagih Natuna, ke Pulau Sintete Kalimantan," tambahnya. 

Di sektor transportasi udara, saat ini ‎juga sedang dibangun lapangan terbang di Letung, dengan dana sharing antara Pusat dan Daerah. Pembangunan sudah mulai dilaksanakan sejak 2014 lalu dan diharapkan pada 2016 pelaksanaan pembangunan bandara perintis di Letung tersebut sudah dapat beroperasi. 

"Pembangunan lapangan terbang di Letung dan Tambelan yang saat ini sedang dilaksanakan juga diharapakan akan memperlancar sarana transportasi yang akhirnya dapat mendongkrak kunjungan wisata kesejumlah obyek wisata ksotis yang ada di Pulau Bawah, Padang Melang dengan 9 Km pasir putih, hingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, juga dibangun Pelabuhan Sijantung di Batam sebagai dermaga transportasi laut ke Batam dari Lingga yang hanya dapat ditempuh dengan waktu 1 jam. "Harapan kita, jarak tempuh yang sangat singkat itu akan meningkatkan kunjungan orang dan barang dari Batam ke Lingga," pungkasnya. 

Editor: Dodo