Gubernur Ansar Upayakan Kepri Dapat Rp 700 Miliar Dana Hibah dari MCC
Oleh : Redaksi
Sabtu | 13-01-2024 | 11:32 WIB
Ansar-MCC1.jpg
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat melakukan pertemuan dengan MCC Amerika Serikat. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Ansar Ahmad mengatakan keterbatasan dana APBD mengharuskan Pemerintah Provinsi Kepri mencari sumber dana dari berbagai pihak untuk menjadikan pembangunan di daerah berkesinambungan.

Baik dari Pemerintah Pusat, maupun dengan membangun kerja sama dengan lembaga. Salah satunya adalah Millenium Challenge Corporation (MCC), sebuah lembaga inovatif dan independen Pemerintah Amerika Serikat yang bertujuan membantu pengentasan kemiskinan secara global.

Gubernur Ansar Ahmad sejauh ini intens berkomunikasi dengan MCC, bahkan terlibat pertemuan secara langsung. Gubernur Ansar Ahmad menyatakan Pemprov Kepri telah mempersiapkan readiness criteria, yakni kriteria kesiapan untuk menerima hibah investasi dari MCC.

"Semua persyaratan sudah disiapkan dan Kepri menjadi provinsi di Indonesia pertama readiness criteria paling lengkap," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Selasa (9/1/2024) lalu, demikian dikutip laman Diskominfo Kepri.

Saat ini dana hibah investasi yang diterima Kepri senilai Rp 350 miliar. "Kemungkinan baru akan dikucurkan pada akhir tahun 2024 ini karena memang persyaratannya yang menjelimet," jelas Ansar.

Namun, pihaknya tengah mengupayakan besaran nilai bantuan dua kali lipat dari itu, yakni senilai Rp 700 miliar. "Semua sudah sudah kita desain. Dan mereka (MCC) sudah berkali-kali datang kemari. Kemungkinan Bappenas juga mendukung itu," jelasnya.

Kerja sama antara MCC terjalin melalui program Compact-2. Kepri sendiri merupakan salah satu dari lima provinsi di Indonesia yang mendapatkan hibah investasi yang bertujuan mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah Kepri, khususnya Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang.

Gubernur Ansar menjelaskan, program Compact-2 lewat pembiayaan infrastruktur dari MCC itu untuk pengembangan pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur menyeluruh dari sisi pelabuhan internasional Sri Bintan Pura, Gurindam 12, higgga area Gudang Minyak.

Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau diperkirakan memiliki Indikasi Economic Return Rate (ERR) antara 14 hingga 20%, yang menjadikan Kepri berada di posisi yang kuat untuk mendapatkan hibah maksimal. Selain membangun fasilitas tambahan, Gubernur Ansar telah merencanakan pembangunan ruang dingin penyimpanan (cold storage) di kawasan ini.

Pembenahan akan dilakukan di Pelantar II, menjadikannya sebagai pusat penjualan hasil laut, serta menyediakan tempat untuk UMKM untuk mendorong produk lokal.

Editor: Gokli