Lama Tak Terurus, Pemko Tanjungpinang Segera Benahi Pelantar Pelangi Kampung Bugis
Oleh : Devi Handiani
Kamis | 11-01-2024 | 14:28 WIB
Rusli-TPI.jpg
Kadis PUPR Tanjungpinang, Rusli, saat ditemui di depan Mall Pelayanan Publik. (Foto: Devi Handiani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang terus melakukan pembenahan dan penataan kota agar lebih menarik serta indah di pandang.

Salah satu menjadi tujuan pembenahan pada kawasan kumuh yaitu Pelantar Pelangi Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota yang kini terlihat kumuh dan memprihatinkan.

Pelantar Pelangi merupakan jembatan penghubung antara Kampung Bugis dengan Senggarang dengan memiliki panjang 150 meter dan lebar 3 meter yang dapat dilalui bagi pengguna sepeda motor.

Tahun 2018 silam Pelantar Pelangi ini selesai dibangun, di mana dulunya menjadi ramai dikunjungi dengan keindahan beragam warna-warni ceria. Bahkan banyak pula masyarakat mengabadikan momen foto di lokasi tersebut.

Namun kini, nasib Pelantar Pelangi Kampung Bugis sangat kumuh terdapat kerusakan, banyak juga warna cat sudah terkelupas dan tidak adanya penerangan yang memadai pada malam hari.

Untuk itu, Kadis PUPR Tanjungpinang, Rusli, mengatakan pihaknya sedang dilakukan penelusuran di kawasan tersebut sebagai langkah awal pembenahan yang akan dilakukan. "Memang sekarang Pak Pj Wali Kota sedang berkemas membenahi daerah-daerah yang kumuh, namun untuk pelantar warna warni akan kami telusuri dulu," kata Rusli, Rabu (10/1/2024).

Menurut Rusli, pembangunan Pelantar Pelangi Kampung Bugis awalnya dibangun oleh Kementerian PUPR menggunakan anggaran sebesar Rp 34 miliar, yang termasuk dalam program Kotaku.

Rusli melanjutkan, setelah kawasan tersebut selesai dibangun oleh Kementrian PUPR, aset tersebut kemudian diserahkan ke Pemko Tanjungpinang. "Kita harus telusuri dulu asetnya siapa, kemudian yang membangun kemarin siapa, dan program yang mana. Barulah kita akan mulai melakukan perencanaan untuk membenahi kawasan tersebut," jelasnya.

Ia juga mengakui, selama ini kawasan tersebut belum pernah mendapat perawatan sejak pertama kali diresmikan. "Akan kami pelajari lebih lanjut, mudah-mudahan ke depan Pelantar Kampung Bugis itu juga masuk dari bagian yang ditata. Tetapi hari ini secara administrasi kami belum sampai ke tahapan itu," pungkasnya.

Sampai kini, Pelantar Pelangi Kampung Bugis sudah jarang dikunjungi dengan kondisinya memprihatinkan dan banyak juga pelaku usaha gulung tikar akibat sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19.

Editor: Gokli