Gubernur Ansar Ingin Festival Kopi ke Depan Libatkan EO
Oleh : Devi Handiani
Senin | 22-08-2022 | 10:08 WIB
Kopi-EO.jpg
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat menghadiri malam penutupan Festival Kopi Merdeka di Tanjungpinang, Minggu (21/8/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Kepri - Minum kopi sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat serta menjadi salah satu daya tarik kuliner pariwisata di Provinsi Kepri. Terutama di Kota Tanjungpinang banyak sekali kedai kopi yang bisa ditemui di hampir setiap sudut kota.

Dengan adanya event Festival Kopi Merdeka di Jalan Merdeka Tanjungpinang pada 20-21 Agustus 2022, diharapkan kopi tidak hanya dinikmati masyarakat lokal akan tetapi wisatawan asing bisa merasakan kopi di Tanjungpinang.

Gubernur Ansar menyampaikan sekarang kopi menjadi salah satu model dan daya tarik kuliner pariwisata. Banyak di daerah lain yang menggelar pameran kopi.

"Saya kira nanti ke depan juga melibatkan EO (Event Organizer) di Lagoi seperti dari New Zealand dan Inggris kita akan coba melaksanakan kegiatan seperti ini tapi dikemas dengan kegiatan lain seperti Tour de Bintan supaya orang-orang asing bisa menikmati kopi," jelas Ansar, saat penutupan Festival Kopi Merdeka di Tanjungpinang, Minggu (21/8/2022) malam.

Lebih lanjut, Ansar menerangkan banyak yang mengatakan bahwa kopi di Tanjungpinang menjadi ciri khas tersendiri. Ia menyebutkan semua kedai kopi memiliki citra rasa tersendiri sesuai dengan keahlian yang meracik.

"Sejauh ini beberapa Menteri maupun pejabat dari Jakarta ketika disuguhi kopi Tanjungpinang mereka hampir semua menyatakan, ini khas. Karena saya yakin kedai kopi yang tua di sini sudah ahli dalam meracik sehingga rasanya sangat pas," terang Ansar.

Ansar mengungkapkan semua kopi Tanjungpinang menjadi andalan karena masing-masing memiliki citra rasa tersendiri sesuai dengan keahlian dalam meracik dan memiliki rasa favorit bagi para penikmatnya.

"Mungkin saya ketika minum kopi ini misalnya bagi saya merasa cocok dan enak, mungkin yang lain ada rasa favoritnya seperti Kopi Sekanak, saya kira semua harusnya kita jadikan andalan, bicara kuliner inikan bicara selera penikmatnya bukan selera penjual," ujarnya.

Editor: Gokli