Tarian Khas Papua Hibur Peserta Upacara HUT RI ke-77 di RW 10 Batu IX Tanjungpinang
Oleh : Devi Handiani
Rabu | 17-08-2022 | 10:41 WIB
tari-panah.jpg
Taria khas Papua menghibur peserta upacara HUT RI ke-77 di lingkup RW 10 Batu IX Tanjungpinang, Rabu (17/8/2022). (Foto: Devi Handani)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Masyarakat di lingkup RW 10 Kelurahan Batu IX Tanjungpinang, menggelar upacara HUT RI ke-77 tahun 2022. Upacara yang diikuti warga RT01, 02 dan 03 ini berlangsung di Kampung Bagun Sari, Rabu (17/8/2022).

Upacara ini berlangsung khidmat. Para peserta upacara rerata memakai baju batik, seragam sekolah dan ada juga yang memakai pakaian khas Papua. Upara ini dipimpin Camat Tanjungpinang Timur, Dody.

Selepas upacara bendera, sekelompak warga memakai pakaian kas Papua langsung unjuk kebolehan, menampilkan tarian perang dengan busur panah. Penampilan para pemuda RW 10 Batu IX ini mendapat pujian dari para penonton.

Tarian budaya Indonesia Timur yang dipertontonkan para pemuda Batu IX itu menjadi pengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki beragam suku, adat dan bahasa yang kesemuanya itu dibalut dengan semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' (berbeda beda tetapi tetap satu).

Pada kesempatan itu, Camat Dody, mengaku sangat senang bisa menlaksankan upacara bendera perayaan HUT RI ke-77 bersama warga di lapangan terbuka, mengingat kurun waktu dua tahun terakhir pandemi Covid-19 melanda, yang membatasi berbagai aktivitas.

"Kami sangat mengapresiasi sekali dengan masyarakat di sini karena sangat kompak, sangat kuat persatuannya dan silaturahminya. Alhamdulillah bisa melakukan agenda-agenda kemerdekaan salah satunya usai upacara akan ada perlombaan-perlombaan, baik untuk anak-anak, ibu-ibu serta bapak-bapak," ungkap Dody.

Ia berharap sebagai anak bangsa bisa mengisi hal-hal dengan positif khususnya warga Kampung Bangun Sari bersama perangkat RT/RW bisa semakin lebih maju lagi.

Sementara itu, Ketua RT02, Zulfakar Mulia Praja, mengungkapkan upacara kali merupakan yang kelima kalinya namun sempat vakum pada saat pandemi Covid-19 yang lalu. "Ini adalah aspirasi yang timbul dari masyarakat yang kita wujudkan dan kita hadirkan di sini berbagai macam budaya. Inilah kemajemukan dan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Bangun Sari. Saya merasa sangat bersyukur warga kami sangat kompak istilahnya saling mendukung kegiatan 17-an seperti ini," jelas Zulfakar.

Hal senada diungkapkan salah satu tokoh masyarakat, Tukino. Ia berharap bagi masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan ini tahun depan bisa lebih merespon lagi.

"Menurut saya peringatan ini sangat penting. Kita ini numpang kemerdekaan para pahlawan yang sudah mendahului kita, jadi kita tinggal memperingati saja kalau dapat bisa lebih sukses ke depannya dari yang saat ini," pungkasnya.

Editor: Gokli