Sebelum Ditemukan Tewas, Mahasiswi di Tanjungpinang Ini Minta Temannya Jaga Ibunya
Oleh : Syajarul Rusydy
Jumat | 01-04-2022 | 18:25 WIB
kirim-pesan.jpg
Polisi saat melakukan olah TKP dan identifikasi di kamar kontrakan mahasiswi ditemukan tewas di Tanjungpinang, Jumat (1/4/2022). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Betapa kagetnya seorang ibu mendapati anak perempunnya terbaring tak bernyawa di kamar kontrakannya, Jalan Pramuka No. 16, Kota Tanjungpinang, Jumat (1/4/2022) siang.

Sebelum ditemukan tak bernyawa, mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Tanjungpinang, yang diketahui bernama Hilda Rahmi, sempat menuliskan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada Dedy Syam (temannya).

Pesan yang dikirim korban itu beriskan, agar Dedy Syam menjaga ibu korban. Sontak saja membuat Dedy Syam kaget dan langsung memberitahukan kepada ibu koban.

"Seorang ibu yang juga merasa ada hal ganjil dari pesan itu, langsung meminta saksi untuk mendatangi keberadaan korban," tutur Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Awal Sya'ban Harahap, menceritakan keterangan saksi.

Sesampainya di Tanjungpiang, tepatnya di mana korban menyewa kamar kos, saksi dan ibu korban langsung menggedor kamar korban. Namun saat itu tidak ada jawaban, rasa panik semakin mejadi.

"Sempat menanyakan kunci cadangan, namun pemilik kamar kos tidak ada. Saksi pun mendobrak, dan mendapati korban sudah dalam posisi telungkup dan tak bernyawa," kata Awal.

Perihal hal tersebut, sempat diinformasikan ke Polsek Bukit Bestari, serta tim medis dari RSUP Kepri. Dari keteranhan dokter forensi RSUP Kepri, H Indra Faisal, tidak terdapat tanda kekerasan pada korban, diduga korban meninggal dunia akibat keracunan dan dilihat dari lebam pada muka serta mengengeluarkan darah pada mulut.

"Adapun darah tersebut diakibatkan masuknya racun ke dalam lambung, sehingga diperkirakan korban meninggal dunia 4-12 jam dari waktu pemeriksaan visum, sudah terdapat kaku dan lebam mayat," papar Awal.

Dari riwayat sebelumnya, korban penah berobat di RSUD Provinsi Kepri. Di mana, korban mengalami stres dan hal ini juga dibenarkan rekan korban.

"Korban pernah bercerita ke teman dekatnya bernama Dina bahwa dirinya ada dua. Dan saudari Dina mengetahui bahwa korban pernah berobat kejiwaannya di RSUD Provinsi Kepri," tutupnya.

Editor: Gokli