Mendagri Dorong Terlaksananya Program Ketahanan Pangan PKK
Oleh : Devi
Rabu | 09-03-2022 | 11:12 WIB
mendagri_konpers_pkk.jpg
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan konferensi pers peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-50 yang digelar di Aula Wan Seri Beni, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (8/3/2022) (Foto: Kemendagri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mendorong terlaksananya program ketahanan pangan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

Hal ini disampaikan Mendagri dalam konferensi pers peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-50 yang digelar di Aula Wan Seri Beni, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (8/3/2022).

"Intinya, kalau semua keluarga juga bisa memanfaatkan, bisa mandiri, memperkuat ketahanan pangan keluarga masing-masing, termasuk memanfaatkan pekarangan," katanya.

Mendagri menilai banyak praktik baik terkait ketahanan pangan yang bisa diterapkan di tingkat keluarga masing-masing, misalnya dengan sistem tanam hidroponik.

Sebab, meski tak memiliki pekarangan, dengan metode ini masyarakat tetap bisa mandiri untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Mendagri berpandangan, apabila masyarakat bergerak, maka ketika terjadi 'goncangan' seperti apa pun, bidang pangan tak akan terganggu.

"Kalau keluarga mampu untuk berdikari, paling tidak hal-hal pokok, dia tidak perlu untuk menengadahkan tangan-tangannya. Justru (sebaliknya) bisa membantu masyarakat yang lainnya," ujar Mendagri.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian mengungkapkan, ketahanan pangan menjadi salah satu program yang penting.

Program ini mendorong kemandirian keluarga dalam hal pangan, dengan memanfaatkan pekarangan rumah tangga dan segala sumber daya yang ada.

"Tidak hanya pekarangan sendiri, tapi bentuk komunitas juga, kebun bersama, dan lain-lain. Ini sebetulnya didukung oleh OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ataupun program-program pemerintah di dinas pertanian, pangan, dan lain-lain," tuturnya.

Gelar lokakarya
Sementara itu, dalam kesempatan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-50, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat menggelar lokakarya dengan tema "Lima Puluh Tahun Gerakan PKK, Berbakti untuk Bangsa, Berbagi untuk Sesama".

Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di Hotel CK Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Senin (7/3/2022). Selain para ketua TP PKK kabupaten/kota se-Provinsi Kepri, lokakarya ini juga diikuti oleh seluruh kader PKK se-Indonesia melalui aplikasi video conference.

Sekretaris II TP PKK Pusat Rina Syahrini selaku narasumber mengatakan, TP PKK memiliki peran strategis dan penting, yakni sebagai mitra pemerintah.

Kehadiran TP PKK selaku pengurus memiliki arti, yaitu sebagai fasilitator, perencana, pengelola, hingga pelaksana kebijakan.

"Fasilitator itu apa? Seseorang yang bisa atau seseorang yang mampu memfasilitasi seseorang untuk bisa mau dan mampu," katanya.

Rina memaparkan, dalam merancang program-program PKK, pengurus harus memahami unsur-unsur 5W1H (what, who, where, when, why, dan how).

Serta yang tak kalah penting pengurus PKK juga mesti menjadi komponen yang menggerakkan masyarakat menjadi lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan visi dan misi PKK.

"Visi dan misi gerakan PKK tahun 2021 sampai tahun 2024 adalah terwujudnya keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman, dan bertakwa untuk menuju Indonesia Maju 2024," jelasnya.

Dia melanjutkan, dalam mencapai tujuan tersebut, TP PKK mengalami berbagai tantangan.

Beberapa di antaranya seperti pandemi Covid-19 membuat meningkatnya jumlah keluarga yang mengalami kesulitan keuangan. Selain itu, angka perkawinan anak, kasus pemakaian Narkoba, kasus kriminal juga ikut meningkat.

Ditambah lagi zaman sekarang telah berubah. Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap sosialisasi dan pola komunikasi generasi saat ini.

Dengan kemajuan tersebut, ibu-ibu dan anak-anak yang menjadi target sasaran PKK pun mengalami perubahan.

"Inilah tantangan yang dihadapi pengurus TP PKK sekarang. Jadi mau tidak mau, kegiatan kita, mau tidak mau harus meng-handle dari masalah isu-isu tadi yang dihadapi," terangnya.

Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai tantangan, TP PKK tidak bisa berangkat dengan kapasitas yang pas-pasan. Sumber Daya Manusia (SDM) PKK juga harus berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Ketika merancang program kegiatan, SDM PKK dituntut adaptif dan inovatif melalui pendekatan dan cara kerja yang berbeda. "Kita harus berubah, dunia sudah berubah," ungkapnya.

Selain Rina, hadir pula berbagai narasumber, di antaranya Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat TP-PKK Pusat Suwadiono Winardi.

Kemudian, juga ada perwakilan dari Pokja I TP PKK Pusat Marlina La Ode Ahmad yang memberikan paparan dengan subtema "Peran Pokja I PKK Menuju Terwujudnya Keluarga Indonesia yang Berkarakter di Masa Pandemi Covid-19".

Dilanjutkan perwakilan Pokja II TP PKK Pusat Victor Pegipolnaya dengan subtema "Peran Pokja II dalam Membangun Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) sebagai Ketahanan Ekonomi Keluarga".

Selain itu disambung perwakilan Pokja III TP PKK Pusat Simon Makarios dengan subtema "Peran Pokja III dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga dan Masyarakat".

Terakhir perwakilan Pokja IV TP PKK Pusat Adibah Amintasria Lasahido dengan subtema "Peran Pokja IV dalam Peningkatan Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Pencegahan Stunting".

Editor: Surya